Hypefast mencatat profitabilitas penuh untuk pertama kalinya sejak berdiri. Sepanjang tahun 2024, lebih dari 21 juta produk terjual dari berbagai kanal setelah menjangkau lebih dari 9.000 titik distribusi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Capaian ini bukan hanya mencerminkan keberhasilan finansial, tetapi juga menegaskan posisi Hypefast sebagai house of brands yang mendorong pertumbuhan brand lokal di Indonesia dan Asia Tenggara. Achmad Alkatiri, CEO sekaligus Founder Hypefast menyebut 2024 adalah tahun validasi.
Perusahaan membuktikan brand lokal Indonesia mampu tumbuh agresif tanpa mengorbankan profitabilitas.
“Selanjutnya, kami akan fokus memperkuat daya saing di Asia serta memperluas dampak bagi lebih banyak individu dan komunitas,” kata Achmad dalam siaran pers kepada Marketeers, Kamis (8/5/2025).
BACA JUGA: AI Ubah Cara Orang Mencari Informasi, Brand Perlu Perhatikan 6 Hal Ini
Hypefast menaungi lebih dari sepuluh brand dari kategori strategis seperti kecantikan, fashion, hingga kebutuhan ibu dan anak, termasuk nama-nama, seperti Luxcrime, Cessa, dan Bohopanna. Melalui pendekatan kolaboratif dan pemanfaatan teknologi, perusahaan menghadirkan skema pertumbuhan terukur yang tetap berorientasi pada profit.
Strategi live shopping menjadi pilar utama dalam memperkuat koneksi langsung dengan konsumen digital. Selama tahun 2024, tercatat lebih dari 63.000 jam siaran langsung di platform, seperti Shopee dan TikTok, menciptakan pengalaman belanja yang engaging, real-time, dan konversional.
Perusahaan menyadari bahwa ekspansi online saja tidak cukup untuk membangun brand yang berkelanjutan. Perluasan ke ranah offline menjadi krusial, dengan jaringan distribusi yang kini mampu menjangkau 93% wilayah Indonesia, termasuk area terpencil.
Sinergi erat dengan mitra lokal menjadi kunci penetrasi pasar yang efisien sekaligus merata. Secara internal, kinerja Hypefast tak hanya tercermin dari angka penjualan dan ekspansi, tetapi juga dari dampak sosial yang diciptakan.
Sepanjang tahun 2024, lebih dari 2.000 individu dari mitra manufaktur, gudang, dan distribusi turut merasakan manfaat langsung dari pertumbuhan perusahaan. Pendekatan ini secara tidak langsung berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan komunitas setempat.
BACA JUGA: PINTU Pro Futures Torehkan Kinerja Positif, Simak Faktornya!
Dalam struktur organisasi, Hypefast menerapkan prinsip inklusif dan progresif yang terbukti melalui proporsi perempuan sebesar 70% dalam posisi manajerial. Lebih dari itu, gender pay gap di seluruh level jabatan tercatat di bawah 3%, menegaskan komitmen perusahaan terhadap praktik equal pay for equal work.
“Ini semua merupakan bagian dari desain organisasi kami yang menjunjung meritokrasi dan kesetaraan secara nyata, bukan sekadar narasi,” tutur Achmad.
Editor: Ranto Rajagukguk
