Raih Pendanaan Praseri-A, VIDA Garap Segmen Keuangan dan Kesehatan

marketeers article
Abstract hi tech face scan interface on black background. Technology and biometric concept. 3D Rendering

Seiring dengan transformasi digital yang terjadi begitu cepat, serangan siber pun ikut meningkat. Hal tersebut membuat verifikasi identitas menjadi keharusan bagi ekonomi digital saat ini. Semua orang membutuhkan keamanan untuk melindungi identitas mereka. Apalagi, saat ini hampir semua orang  bertransaksi secara online yang mana memerlukan identifikasi verifikasi.

Momentum ini dimanfaatkan oleh perusahaan identitas digital yang berada di bawah Kementrian Komunikasi dan Informatika, PT Indonesia Digital Identity (VIDA). VIDA menyediakan solusi untuk keamanan digital berupa verifikasi identitas, tanda tangan elektronik, serta kredensial yang dapat di verifikasi.

Baru-baru ini, VIDA mengumumkan pendanaan praseri-A dari beberapa investor, antara lain Jungle Ventures, Alpha JWC Ventures, dan Monk’s Hill Ventures. Adanya pendanaan ini akan dimanfaatkan VIDA untuk mengembangkan fungsi teknologi dan pemasaran, serta memperluas pasar di sektor financial technology (fintech), perbankan, asuransi, dan perawatan kesehatan hingga ke Asia Tenggara.

Niki Luhur, Founder dan Excecutive Chairman VIDA mengatakan bahwa verifikasi identitas sudah menjadi keharusan bagi setiap transaksi digital. Dengan memanfaatkan VIDA, individu maupun perusahaan tidak perlu khawatir terhadap serangan siber yang sedang marak terjadi.

“Kami memanfaatkan keahlian kami dalam keamanan siber untuk membangun produk keamanan digital yang akan memberikan pengalaman berbeda bagi setiap pengguna di berbagai platform ataupun produk digital. Sebagai penyedia kepercayaan digital, kami selalu berupaya untuk memberikan solusi dari kekhawatiran pengguna mengenai serangan siber,” jelas Niki.

Amit Anand, Founding Partner Jungle Ventures selaku investor VIDA turut mengatakan bahwa verifikasi identitas merupakan kunci untuk perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara. Hal tersebut dikarenakan transaksi online yang saat ini sedang marak dipakai oleh masyarakat membutuhkan identifikasi dan verifikasi secara resmi.

“Adanya teknologi VIDA dapat membantu pengguna transaksi online untuk tidak khawatir dan dapat bertransaksi secara aman. Dengan pendanaan dari kami, kami harap VIDA dapat membawa keahlian domain untuk mengubah lanskap digital di kawasan Asia Tenggara dan berusaha untuk membuat masyarakat bisa bertransaksi lebih aman dan terjamin,” kata Anand.

Hal senada juga dikatakan oleh Jefrey Joe, Co-Founder and General Partner Alpha JWC Ventures. Menurut Jeffrey, teknologi dari VIDA yang diciptakan oleh para ahli di bidang tersebut memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi digital Di Asia Tenggara.

“VIDA dipimpin oleh para professional yang berpengalaman di bidang ini. Selain memiliki produk yang lengkap, VIDA juga memiliki berbagai lisensi yang diakui baik secara lokal, maupun internasional. Dengan pendanaan ini, kami yakin VIDA dapat bangkit dan menjadi pemain identitas digital teratas di Asia Tenggara,” kata Jeffrey.

Selaras dengan Jeffrey, Kuo-Yi Lim, Co-Founder dan Managing Partner Monk’s Hill Venture juga mengatakan bahwa otentikasi, verifikasi, hingga otorisasi merupaka hal mendasar bagi digitalisasi ekonomi Indonesia dan Asia Tenggara. Adanya VIDA dapat membantu untuk menjawab segala tantangan mengenai keamanan digital yang dihadapi Indonesia.

“VIDA telah mengambil peran penting untuk memenuhi segala tantangan digital yang saat ini terjadi. Dengan keahlian dan komitmen para tim VIDA, dan pendanaan dari kami, VIDA berkomitmen untuk menghadirkan infrastruktur identitas digital di Indonesia,” tutup Kuo-Yi-Lim.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

    Related