Raih Pendanaan Sebesar US$ 5 juta, Octopus Siap Lakukan Ekspansi

marketeers article
Octopus raih pendanaan sebesar US$ 5 juta dipimpin oleh Openspace dan SOSV (Sumber: Octopus)

Octopus, perusahaan rintisan (startup) penyedia platform daur ulang sampah mengumumkan putaran pendanaan baru. Octopus berhasil meraih pendanaan sebesar US$ 5 juta yang dipimpin oleh Openspace dan SOSV yang diikuti oleh investor global dan regional lain. Pendanaan baru ini menjadi sokongan modal bagi startup yang baru saja meresmikan peluncurannya di Jakarta.

Dana segar senilai Rp 74,8 miliar tersebut akan digunakan oleh Octopus untuk melakukan ekspansi secara agresif. Ekspansi tersebut mencakup pembangunan lima fasilitas pemilahan dan 1.700 pos pemeriksaan, yang disebut Octopoint, yang akan tersebar di empat kota, yakni Jakarta, Bandung, Bali dan Makassar.

“Dengan pendanaan baru ini, kami berencana untuk memperkuat ekosistem dan memperluas layanan Octopus, termasuk pengumpulan sampah elektronik. Ekspansi masif ini kami lakukan untuk mendukung tercapainya akuisisi satu juta pengguna yang kami targetkan,” kata Hamish Daud, Co-founder & Chief Marketing Officer Octopus dalam keterangan tertulisnya mengutip dari artikel Openspace.

Diluncurkan pada tahun 2021, Octopus merupakan startup yang menawarkan platform logistik sampah daur ulang end-to-end. Octopus menawarkan dua jenis layanan utama, yakni daur ulang bahan pasca konsumsi ke industri daur ulang serta pelaporan pengumpulan data untuk merek FMCG dengan penanganan yang sesuai prosedur operasi standar dari pelestari. Layanan ini memakai pendekatan teknologi terintegrasi dan berbasis data yang dikumpulkan untuk menghasilkan EPR untuk merek atau produsen sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan mereka.

Hanya dalam enam bulan, perusahaan telah tumbuh lebih dari 400% dengan mengumpulkan pengguna di kedua ujung value chain. Octopus memiliki sekitar 150.000 pengguna aktif bulanan dan lebih dari 60.000 pemulung (Pelestari). Di sisi lain, lebih dari 20 merek telah bergabung dalam ekosistem Octopus, termasuk pemain FMCG global.

Saat ini, Octopus telah menangani kurang lebih 380 ton sampah mulai dari plastik untuk peralatan elektronik setiap bulannya. Octopus berharap layanannya dapat terus berkembang untuk menciptakan persepsi dan perilaku baru mengenai waste management serta ekonomi sirkular.

“Kami berharap Octopus dapat mencapai target 100 ribu pelestari di tahun 2024 dan mengekspansikan diri ke lebih banyak kota dalam waktu dekat,” tutur Hamish.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related