Raih Seed Funding, Transfez Siap Penetrasi Pasar

marketeers article
Online Money Transfer Interface Concept

Inefisiensi yang sangat besar dalam pembayaran dan pengiriman uang lintas batas masih menjadi perhatian. Penyedia layanan finansial tersebut umumnya membebankan biaya yang tinggi dan membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama.

Kondisi tersebut dirasakan oleh para pendiri Transfez, Edo Windratno dan Bondan Herumurti. Edo merupakan seorang entrepreneur dan memiliki latar belakang sebagai konsultan. Sedangkan Bondan memiliki pengalaman dalam memberikan solusi teknologi untuk bank dan startup fintech. Mereka memutuskan untuk membangun Transfez sebagai platform untuk melakukan transfer internasional secara simpel dan efisien.

Belum lama ini, Transfez, perusahaan teknologi keuangan (fintech) yang berbasis di Indonesia mendapatkan pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh East Ventures dan BEENEXT. Investasi ini akan mempercepat misi Transfez untuk menyediakan layanan keuangan lintas batas yang mudah dan efisien.

“Transfez berupaya untuk menyediakan solusi dan produk unik yang disesuaikan dengan pasar Asia. Terutama, di sektor pembayaran lintas batas di Indonesia yang bernilai US$ 370 miliar,” kata Bondan Herumurti, CTO Transfez.

Ia menambahkan, modal ini akan digunakan Transfez untuk pengembangan produk dan penetrasi pasar. Saat ini, Transfez melayani sektor business to consumers (B2C) yang menawarkan layanan pengiriman uang ke 26 valuta asing di lebih dari 50 negara. Selain itu, Transfez juga akan memperluas layanannya ke sektor pembayaran business to business (B2B) dalam waktu dekat.

Transfez menawarkan layanan transfer uang internasional dengan biaya hingga 10x lebih rendah daripada bank dan proses yang serba digital serta real-time. Pelanggan dapat mengirim dan menerima uang mereka dalam hitungan menit karena Transfez memiliki likuiditas di setiap negara tempat perusahaan beroperasi.

Meskipun baru diluncurkan pada tahun 2020, Transfez terus meningkatkan layanannya untuk memproses total transaksi senilai Rp 1,5 triliun (US$105 juta) tahun ini. Terlepas dari pandemi COVID-19, perusahaan ini telah mengalami pertumbuhan sebesar 30x lipat dalam jumlah transaksi yang diproses dalam satu tahun terakhir.

“Kami sangat senang memiliki dua investor ternama yang mendukung misi Transfez. Saat ini, pembayaran lintas negara rumit karena adanya persyaratan dan jalur pembayaran yang berbeda-beda di setiap negara. Akibatnya, transaksi menjadi mahal dan memakan waktu. Tujuan kami adalah menyederhanakan proses yang rumit tersebut.” CEO Transfez, Edo Widratno berkata,

Sementara itu, Melisa Irene, Partner East Ventures mengatakan remitansi adalah bagian penting dari layanan keuangan lintas batas. Layanan ini digunakan oleh pekerja migran untuk mengirim uang dengan aman ke keluarga mereka di rumah untuk beragam keperluan. Selain itu,  juga berperan dalam membantu UKM untuk membeli inventaris dari pemasok global.

“Namun, industri ini telah lama dikaitkan dengan biaya tinggi, waktu yang panjang, dan kurangnya transparansi. Kami percaya bahwa tim Transfez memiliki kemampuan untuk melayani jutaan orang Indonesia untuk mengirim dan menerima uang secara digital di seluruh dunia dengan cara yang lebih hemat biaya, lancar, dan aman,” kata Melisa.

    Related