Rajawali Foundation dan Alfamart Gelar Program Pelatihan Kerja Pemuda

marketeers article

Rajawali Foundation menandatangani kerja sama dengan Alfamart untuk membuat pemodelan program kesiapan kerja dan pelatihan kecakapan kerja bagi generasi muda kurang mampu dan rentan, termasuk disabilitas, Rabu (25/3/2019) di Semarang, Jawa Tengah.

Kerja sama ini diharapkan dapat melengkapi program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja secara inklusif, sekaligus mengurangi kemiskinan.

Direktur Eksekutif Rajawali Foundation Agung Binantoro mengungkapkan, kerja sama dengan Alfamart merupakan bagian dari komitmen Rajawali dalam program membangun sistem lingkungan ketenagkerjaan inklusif berkesinambungan di Indonesia.

Komitmen ini sebelumnya telah sukses diwujudkan melalui proyek kerja sama Rajawali Foundation, USAID-Mitra Kunci, Transformasi, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melalui proyek Koordinasi untuk Penguatan Pembangunan Ketenagakerjaan Inklusif Indonesia atau SINERGI di Jateng yang pada tahun 2019 sudah berlanjut ke Fase II.

“Guna mencapai tujuan proyek SINERGI Fase II tersebut, penting bagi Rajawali Foundation berkolaborasi lebih erat dengan berbagai mitra perusahaan swasta yang memiliki kesamaan visi dan komitmen untuk mendukung tujuan pembangunan ketenagakerjaan yang inklusif ini, termasuk Alfamart,” ujar Agung.

Kegiatan proyek di Fase II ini diarahkan kepada sekitar 4.000 pemuda kurang mampu dan rentan dari 16.000 pemuda yang terdapat di basis data terpadu pemerintah. Seluruhnya diharapkan dapat mengikuti penilaian untuk mengetahui minat kerja dan usaha. Kemudian, 2.000 di antaranya yang terpilih dapat mengikuti program pelatihan kesiapan kerja. Ditargetkan, setidaknya 1.600 pemuda kurang mampu dan rentan dapat bekerja atau mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Dalam kerja sama dengan Alfamart, akan dibuat program kesiapan kerja dengan menyelaraskan pelatihan kecakapan atau soft skill dengan pelatihan teknis, khususnya untuk bidang ritel.

“Pemodelan tempat dan budaya kerja inklusif akan membantu kaum muda menghadapi tantangan bonus demografi, khususnya mereka yang kurang mampu dan rentan,” ungkapnya. 

Sementara itu, Tri Wasono Sunu, Human Capital Director, PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart), mengatakan, pihaknya memiliki visi yang sejalan dan menyambut baik kolaborasi tersebut. Dalam kerja sama ini, dapat dilaksanakan pola ‘rekrutmen tepat’, yaitu metode penilaian tenaga kerja berdasarkan minat kerja dan perilaku yang tepat dengan dukungan kolaborasi multipihak. 

“Dengan cara ini, kami secara bersama-sama dapat membantu tujuan pembangunan yang lebih inklusif, dengan cara melatih dan menyerap lebih banyak tenaga kerja penyandang disabilitas,” kata Tri. 

Di samping itu, melalui kerja sama ini pula akan didapat calon tenaga kerja di unit toko (store crew)gudang, dan staf hubungan pemasaran (market relationship officer) yang kompeten dan siap kerja, sekaligus dapat menciptakan calon wiraswasta berbasis ritel yang andal.

Editor: Sigit Kurniawan

Related