Rayu Investor, Luhut: Tahun 2022, Ekonomi Digital RI Tumbuh US$ 77 Juta

marketeers article
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Sumber gambar: Humas Menko Marves.

Pemerintah terus melakukan penjajakan dengan investor-investor global agar mereka mau menanamkan modalnya di Indonesia. Berbagai iming-iming menarik pun ditawarkan dengan tujuan bisa mendapatkan suntikan dana segar untuk perekonomian nasional.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) menuturkan, salah satu sektor ekonomi yang menjadi daya tarik adalah ekonomi digital. Pasalnya, industri tersebut mampu tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya saat merebaknya pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Gencar Digitalisasi, Pertamina Turunkan Biaya Produksi Rp 48,7 Miliar

Luhut berpendapat, gemilangnya ekonomi digital tercermin dari pertumbuhan yang mencapai US$ 77 juta atau setara Rp 1,14 triliun (kurs Rp 14.832 per US$). Kemudian, didukung pula oleh jumlah startup lokal yang menyandang status unicorn sebanyak 13 perusahaan.

“Pemerintah juga telah melakukan digitalisasi melalui pembuatan aplikasi kesehatan seperti SatuSehat yang sebelumnya PeduliLindungi. Kemudian melakukan pelatihan digital dan wadah peningkatkan kemampuan melalui Kartu Prakerja, serta wadah pembelajaran digital melalui Merdeka Mengajar, Kampus Merdeka dan berbagai wadah untuk mengembangkan ekonomi digital lainnya,” kata Luhut melalui keterangannya, Jumat (9/6/2023).

BACA JUGA: Manfaatkan Digitalisasi, Retail Sales Suzuki Meningkat 141%

Selain ekonomi digital, hal menarik lainnya yang ditawarkan Luhut yakni melanjutkan proyek industri hilir untuk pertumbuhan ekonomi. Ketahanan ekonomi yang kuat saat ini disebabkan oleh adanya pergeseran industri hilir dari besi baja ke baterai listrik.

Lalu, ada pula program dekarbonisasi untuk mempercepat net zero emission 2060 dan mencari peluang ekonomi hijau. Profil emisi Indonesia saat ini didominasi oleh sektor tenaga listrik dan transportasi.

Luhut bilang, Indonesia telah memformulasikan berbagai rencana untuk melakukan dekarbonisasi sesuai dengan profil emisinya, yaitu dengan berkomitmen dalam penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Termasuk pula di dalamnya mengurangi ketergantungan batubara dengan membangun energi terbarukan dan transmisi.

“Terakhir adalah menyeimbangkan ketimpangan sosial-ekonomi secara adil di Indonesia. Untuk mencapai komitmen ini, Indonesia tidak bisa bergerak sendirian. Indonesia membutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai negara untuk sama-sama memperbaiki masa depan generasi yang mendatang,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related