Rebound Saham Teknologi, SoftBank Perkecil Kerugian pada Kuartal II

marketeers article
SoftBank. (FOTO: 123RF)

Grup SoftBank Corp mencatat kerugian yang lebih rendah untuk kuartal II tahun 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini didukung oleh pulihnya saham teknologi, meskipun perusahaan masih tidak memenuhi harapan untuk meraih keuntungan.

Dilansir dari Reuters, Selasa (8/8/2023), perusahaan ini mencatat kerugian bersih 477,6 miliar yen dibandingkan tahun lalu yang buntung 3,16 triliun yen. Capaian itu jauh lebih lemah daripada perkiraan Refinitiv yang untung sebesar 75 miliar yen.

Vision Fund, unit andalan grup mencatat kerugian investasi sebesar 13 miliar yen untuk kuartal II, dibandingkan periode yang sama tahun lalu merugi 2,92 miliar yen. Kerugian ini menandai kuartal negatif keenam berturut-turut bagi perusahaan modal ventura tersebut.

BACA JUGA: Merugi, SoftBank PHK Besar-besaran Pekerja di Unit Vision Fund

Pasalnya, Vision Fund mendukung saham pertumbuhan tinggi yang jatuh tajam karena Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya selama setahun terakhir. Meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya mendorong aliran dana masuk ke saham-saham teknologi selama kuartal terakhir sehingga menguntungkan SoftBank.

Namun, meskipun sejumlah aset perusahaan mengalami apresiasi selama kuartal tersebut, kerugian dalam portofolio terbesarnya, terutama Alibaba Group, Deutsche Telekom dan T-Mobile US menyebabkan SoftBank mencatat kerugian investasi sebesar 689,69 miliar yen.

Kerugian yang besar itu menimbulkan pertanyaan tentang aktivitas transaksi lebih lanjut dari SoftBank, dengan CEO Masayoshi Son yang baru-baru ini menandai peralihan ke “mode ofensif” saat perusahaan bergerak untuk memanfaatkan lonjakan investasi kecerdasan buatan.

BACA JUGA: Masayoshi Son Kembali Ganti Bos SoftBank Group International

Raksasa teknologi ini juga akan mendaftarkan unit bisnis perancang chip-nya, Arm di Nasdaq akhir tahun. Arm, yang memiliki beberapa produsen chip global di antara kliennya diharapkan mendapatkan manfaat dari booming pengembangan AI tahun ini.

Namun, Arm mengalami penurunan penjualan selama kuartal tersebut, sementara juga mengalami kerugian kuartalan karena industri semikonduktor bergulat dengan penurunan penjualan. Sejumlah produsen chip besar telah memperingatkan investasi AI dapat mendukung permintaan tahun ini, namun tidak mungkin cukup untuk mengimbangi siklus dalam industri.

Optimisme terhadap AI merupakan salah satu dorongan terbesar bagi saham-saham teknologi selama kuartal II tahun 2023. Perusahaan-perusahaan besar, seperti Microsoft Corporation dan Alphabet Inc mengumumkan lebih banyak investasi di sektor itu karena laba mereka melampaui ekspektasi.

Namun, hal ini tidak cukup meningkatkan laba SoftBank karena perusahaan telah mencatat kerugian besar pada investasinya selama dua tahun terakhir. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related