RED Miles Ramu Strategi Komunikasi dengan AI dan Machine Learning

marketeers article

Agensi digital RedComm sedang memperkuat strategi komunikasinya dengan memperkenalkan Redcomm Machine Learning for Engagement on Social (RED Miles). Inovasi yang dibuat sendiri oleh RedComm ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas strategi komunikasi merek di media sosial.

Memanfaatkan teknologi machine learning dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), RED Miles dihadirkan untuk membantu merek merancang strategi komunikasi berbasis data. Pendekatan ini diklaim akan menghasilkan output yang lebih hemat biaya dan meningkatkan efektivitas komunikasi.

Secara teknis, RED Miles memproses jutaan data menggunakan machine learning dengan beragam fungsi untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan formula dan variabel yang dibutuhkan. Selanjutnya, AI akan memberikan rekomendasi kepada merek agar lebih efektif berkampanye di media sosial dalam mencapai suatu objektif marketing.

Salah satu fungsi utama RED Miles adalah penggunaan algoritma dalam machine learning untuk mendeteksi elemen dan komposisi dalam suatu gambar, baik subjek utama maupun lingkungan sekitar.

Berdasarkan deteksi komposisi gambar tersebut, RED Miles memproses jutaan informasi dalam hitungan detik dan menampilkan rekomendasi prediksi. Fungsi predictive analytics ini akan merekomendasikan penggunaan gambar yang paling optimal, efektif, dan relevan dengan target pasar sehingga membantu merek mencapai objektif komunikasi yang lebih baik.

“Era digital dan perkembangan teknologi telah memberikan akses informasi melimpah akan interaksi pengguna yang mengarah kepada perilaku dan preferensi masyarakat. Informasi tersebut berguna bagi merek untuk merencanakan strategi komunikasi,” ujar Damon Hakim, Founder RedComm.

Sayangnya -Damon melanjutkan, proses manual tidak dapat mengimbangi pengolahan informasi tersebut. Dari situ RedComm melihat potensi machine learning dan artificial intelligence untuk membantu mengolah data tersebut.

Ditambah, teknologi juga dapat membantu merek untuk mengurangi pengambilan keputusan berdasarkan spekulasi menjadi lebih data driven.

“Kami menepati komitmen kami pada awal tahun untuk membawa perubahan dan adaptasi industri periklanan. Di sini, kami menggunakan data dalam membaca perilaku target konsumen, berkomunikasi melalui sosial media, menyampaikan cerita melalui konten, mengukur performa dengan data,” tutup Damon.

Related