Pada era digital saat ini, pelamar kerja tak hanya bersaing dengan ratusan kandidat lain, tapi juga harus “menarik perhatian” kecerdasan buatan (AI). Sebab, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyaring CV dan surat lamaran sebelum sampai ke tangan HRD.
Data dari Resume Genius menunjukkan bahwa hampir separuh perekrut sudah menggunakan sistem berbasis AI untuk menyeleksi pelamar. Hal ini dilakukan karena jumlah lamaran yang masuk sangat besar, bahkan bisa mencapai ribuan untuk satu lowongan.
Sebelumnya, perusahaan memang telah memakai sistem pelacak pelamar (ATS) untuk mencari kata kunci tertentu di CV. Namun, teknologi AI bisa menyaring lebih jauh dengan “membaca” isi dokumen secara keseluruhan untuk menemukan kandidat yang sesuai.
BACA JUGA: Strategi Bertahan di Dunia Kerja saat Resesi Mengancam
Dulu, pelamar biasanya hanya fokus memasukkan kata kunci dari deskripsi pekerjaan ke dalam CV, seperti keterampilan teknis atau nama perangkat lunak tertentu. Namun, sistem AI terbaru tidak lagi hanya mencari kata kunci.
Menurut Madeline Laurano dari Aptitude Research, pendekatan ini membantu melihat kandidat secara menyeluruh, bukan hanya berdasarkan kata-kata tertentu. Sistem ini juga bisa membuat daftar kandidat terbaik dan mengurutkannya, sehingga mempercepat kerja perekrut.
“Mitos bahwa AI langsung membuang resume tanpa dibaca tidaklah benar. Teknologi ini mampu membaca keseluruhan isi CV dan menilai kompetensi berdasarkan konteks,” ujar Laurano, dikutip dari CNN Business, Rabu (9/4/2025).
BACA JUGA: Kehilangan Arah dalam Membangun Karier? Terapkan 5 Prinsip Ini
Lantas, apa yang harus dilakukan pelamar kerja agar peluang lolos lebih besar? Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan:
Gunakan format sederhana
Hindari desain CV yang rumit, seperti penggunaan grafik, tabel, atau font yang tidak umum. CV yang terlalu kreatif justru bisa membingungkan sistem.
Cocokkan isi CV dengan deskripsi pekerjaan.
Pastikan keterampilan dan pengalaman yang kamu tulis relevan dengan posisi yang dilamar.
Tulis secara jelas dan ringkas
AI akan lebih mudah memproses informasi jika kamu menuliskannya dengan struktur yang jelas.
Perhatikan kata kerja dan hasil kerja
Misalnya, gunakan frasa seperti “meningkatkan efisiensi tim sebesar 20%” daripada sekadar “kerja sama dalam tim.”
Ingatlah bahwa CV yang rapi, relevan, dan mudah dipahami tidak hanya menarik bagi HRD, tetapi juga ramah bagi mesin. Jangan lupa, meski teknologi berperan besar, keputusan akhir tetap ada di tangan manusia.
Editor: Ranto Rajagukguk