Infinix resmi meluncurkan Infinix GT 30 Pro sebagai ponsel gaming dengan performa stabil pertama yang memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Pengujian dilakukan selama 24 jam nonstop bermain gim tanpa penurunan frame rate untuk membuktikan kestabilan performa perangkat.
Keberhasilan memecahkan rekor ini menjadi validasi dari strategi Infinix dalam menghadirkan smartphone gaming berbasis teknologi cerdas dan efisien. Perusahaan menyasar pasar pengguna muda yang membutuhkan kinerja tinggi untuk gim dan pembuatan konten.
BACA JUGA: Harga Rp 2 Jutaan, Infinix Luncurkan NOTE 50X 5G+
Ponsel ini mengusung konsep “AI Gaming Phone” dengan teknologi All-Day Full FPS System untuk menjaga konsistensi performa dalam durasi panjang. Uji coba dilakukan bersama gamer profesional dan komunitas esports secara langsung.
“GT 30 Pro kami hadirkan sebagai solusi lengkap bagi generasi muda yang aktif, baik dalam gaming kompetitif maupun konten kreatif. Melalui kombinasi GT Trigger, pendingin termal generasi baru, serta optimalisasi berbasis AI, kami memastikan pengalaman pengguna yang tidak hanya powerful, tetapi juga intuitif dan stylish. Rekor MURI ini menjadi validasi nyata atas teknologi yang kami hadirkan,” kata Sergio Ticoalu, Head of Marketing Infinix Indonesia dalam siaran pers kepada Marketeers, Minggu (25/5/2025).
Peningkatan performa utama datang dari penggunaan chipset MediaTek Dimensity 8350 5G Ultimate Gaming Chipset berbasis arsitektur 4nm. Chipset ini memiliki kecepatan hingga 3.35GHz dan didukung AI APU 780 untuk efisiensi pengelolaan daya.
Perangkat ini juga dibekali sistem pendingin 3D Vapor Cloud Chamber dan MAGT (Game Adaptive Control) untuk menjaga suhu tetap stabil. Kombinasi ini membuat frame rate tetap tinggi dalam sesi permainan yang berat.
Visual gim ditingkatkan melalui layar AMOLED 6,78 inci beresolusi 1.5K dengan refresh rate 144Hz dan touch sampling rate 2160Hz. Tingkat kecerahan maksimal mencapai 1600 nits untuk mendukung pengalaman bermain di berbagai kondisi cahaya.
GT Trigger juga disematkan untuk mendukung kontrol responsif setara perangkat gaming profesional. Ponsel ini dilengkapi 6-axis gyroscope dan X-Axis Linear Motor untuk presisi pergerakan.
Di sektor daya, GT 30 Pro membawa baterai 5500mAh dengan pengisian cepat 45W dan wireless charging 30W. Fitur MagCharge Cooler dan MagCase secara otomatis mengaktifkan mode pendinginan saat digunakan bersamaan dengan pengisian daya.
Untuk konektivitas, perangkat dilengkapi 14 antena kelas esports dan teknologi Super WiFi 2.0. Teknologi ini memastikan koneksi tetap stabil bahkan saat berpindah jaringan.
“Infinix GT 30 Pro dikembangkan untuk menyelesaikan tantangan klasik smartphone gaming seperti panas berlebih dan penurunan performa. Lewat integrasi AI dan perangkat keras mutakhir, kami ingin memberikan pengalaman gaming yang konsisten,” katanya.
Dari sisi tampilan, ponsel ini hadir dengan desain mecha cyber-futuristik dan pencahayaan Mechanical Light Waves. Bobotnya tetap ringan berkat penggunaan material non-plastik yang kokoh.
Antarmuka XOS 15 membawa pembaruan Android ganda dan patch keamanan hingga 36 bulan. Fitur-fitur AI seperti Game Visual Boost, Folax Voice Assistant, dan XBOOST AI disediakan untuk penyesuaian performa adaptif.
Fitur kamera juga ditingkatkan melalui sensor utama 108MP, ultra-wide 8MP, dan kamera depan 13MP. Mode vlog, dual-view video, serta AI editing ditambahkan untuk mendukung produksi konten.
Varian 8GB+256GB dijual seharga Rp 3.799.000, sedangkan 12GB+512GB seharga Rp 4.449.000 secara eksklusif di Shopee. Konsumen juga mendapat bundling kuota Smartfren sebesar 33GB per bulan selama 24 bulan.
BACA JUGA: Strategi Infinix Inbook X2 Sasar Mahasiswa dan First Jobber
Infinix turut meluncurkan GT 30 Pro Gaming Beast Edition dengan bonus jersey ONIC untuk 2000 pembeli pertama. Harga bundle ditawarkan Rp4.299.000 dan Rp4.799.000 selama periode flash sale.
“Kolaborasi dengan ONIC dan strategi peluncuran ini memperkuat posisi GT 30 Pro sebagai ponsel gaming kompetitif. Ini langkah nyata kami untuk menggarap pasar gaming Indonesia secara serius,” tutup Sergio.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
