Revenue dari Smartphone Turun, MediaTek Punya Amunisi Lain

marketeers article
Finbarr Moynihan, Vice President, Corporate Marketing, MediaTek dalam pertemuan dengan wartawan di Shangri-La Jakarta (FOTO: Marketeers/Bernad)

Pemasok cip asal Taiwan, MediaTek melaporkan bahwa revenue atau pendapatannya pada kuartal pertama tahun 2023 lebih banyak disumbang dari pendapatan di sektor smart edge platforms. Ini menjadi pertama kalinya pendapatan perusahaan lebih banyak disumbang dari bisnis non-smartphone.

“Untuk strategi jangka panjang, kami ingin punya bisnis yang lebih beragam. Jadi, kami sangat senang dengan fakta bahwa bisnis smart edge platforms kami lebih berkembang dibandingkan bisnis smartphone kami,” ujar Finbarr Moynihan, Vice President, Corporate Marketing, MediaTek dalam pertemuan dengan wartawan di Shangri-La Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Perusahaan melaporkan, pendapatan pada kuartal pertama mereka mencapai US$ 3,3 miliar. Sebanyak 47% pendapatan bersumber smart edge platforms yang berupa pemasokan cip untuk TV, Chromebook, Wi-Fi, smart speakers, smart displays, dan tablet.

BACA JUGA: Bidik Segmen Otomotif, MediaTek Rilis Dimensity Auto

Di sisi lain, berbeda sangat tipis, revenue Mediatek dari bisnis smartphone menyumbang 46% pada kuartal pertama tahun ini, diiringi bisnis Power IC sebesar 7%. Pada tahun 2022, bisnis cip smartphone mampu menyumbang 54% dari total pendapatan selama setahun penuh yang berjumlah US$ 18,5 miliar.

Moynihan menilai pada tahun 2023, banyak “ladang hijau” yang bisa digarap oleh perusahaan, terutama dari segmen smart edge platforms. Ia mencontohkan salah satunya yakni permintaan smart TV di Amerika Serikat yang perlahan pulih.

Selain itu, pergeseran teknologi menuju generasi terbaru juga menjadi alasan segmen ini menjadi layak digarap perusahaan. Salah satunya seperti pergeseran teknologi dari Wi-Fi 6 ke Wi-Fi 7 yang masih sangat dini.

BACA JUGA: Perbarui Lini, MediaTek Rilis Genio 700

“Menurut kami, hal-hal tersebut menjadi dorongan bagi bisnis smart edge platforms kami. Jadi untuk pasar smartphone pada kuartal pertama ini, memang sepertinya masalahnya terletak pada kondisi dari pasar smartphone sendiri yang sedang melemah,” katanya.

Dari segi pangsa pasar, perusahaan mengakui mengalami penurunan dari tahun ke tahun. MediaTek pada tahun 2021 sempat menguasai pangsa pasar dengan persentase 41%-42%, yang terus menurun hingga 35% pada akhir tahun 2022.

Namun secara pemasukan, perusahaan konsisten dari tahun ke tahun mencatat peningkatan pemasukan. Pada tahun 2019, perusahaan mencatat pemasukan sebesar US$ 8,0 miliar, yang naik drastis menjadi US$ 17,6 miliar pada tahun 2021, kemudian naik menjadi US$ 18,5 miliar pada tahun 2022.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related