Riot Games, Unit Bisnis Tencent PHK 11% Pekerja

marketeers article
Riot Games, Unit Bisnis Tencent PHK 11% Pekerja. (Sumber: League of Legends)

Riot Games, unit bisnis Tencent di sektor game mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 11% karyawannya, atau setara dengan 530 pekerja. Sebagian besar pekerja yang terdampak berada di divisi yang merilis game-game dari developer kecil.

“Kami mengubah beberapa keputusan yang telah kami buat dan mengubah cara kami bekerja di seluruh perusahaan untuk menciptakan fokus dan menggerakkan kami menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Dylan Jadeja, CEO Riot Games dalam surat untuk para pekerjanya yang diterbitkan di blog perusahaan, Selasa (23/1/2024).

Riot Games menambah daftar perusahaan teknologi yang melakukan PHK dalam beberapa pekan terakhir. Kebijakan PHK di sektor teknologi diketahui sudah terjadi sejak tahun lalu karena perusahaan melakukan efisiensi di tengah ekonomi yang kian sulit.

BACA JUGA: Game Online Diatur, Tencent Kehilangan Nilai Pasar US$ 43,5 Miliar

Amazon dan Google adalah perusahaan teknologi yang telah mengonfirmasi PHK putaran terbarunya pada tahun 2024. 

Riot, penerbit game League of Legends dan Valorant akan menurunkan jumlah pekerjanya untuk game Legends Runeterra yang dirilis pada tahun 2020. 

“Kami telah mensubsidi biaya pengembangan LoR melalui game-game lain, tetapi pada titik ini, itu bukanlah pilihan yang layak,” ujar Jadeja.

BACA JUGA: Tak Mau Tertinggal dengan ChatGPT, Tencent Rilis Model AI untuk Bisnis

Eric Shen akan menjadi produser eksekutif Legends of Runeterra, menggantikan Dave Guskin. Sementara itu, Guskin akan bekerja untuk game-game Riot yang lainnya.

Riot juga mundur dari divisi Forge, yang merilis game dari developer independen. 

“Kami bangga dengan apa yang telah kami lakukan bersama untuk menghidupkan ide tersebut, tetapi sekarang saatnya untuk memfokuskan kembali upaya kami pada proyek-proyek ambisius yang sedang berlangsung secara internal di Riot,” ucap Jadeja.

Tencent, yang berbasis di Cina berinvestasi di Riot Games pada tahun 2021 dan menjadi pengendali perusahaan empat tahun kemudian. Riot berkantor pusat di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Pada tahun 2022, Microsoft mengumumkan akan mengakuisisi Activision Blizzard, dan kesepakatan itu bakal menjadikannya sebagai perusahaan game terbesar ketiga di dunia, di belakang Tencent dan Sony. Tahun lalu, Microsoft memangkas 10.000 pekerja karena menghadapi pertumbuhan pendapatan yang melambat.

Tencent, yang juga memiliki aplikasi WeChat dengan penggunaan yang luas di Cina menghadapi tantangan akhir-akhir ini. Perusahaan ini mengalami peningkatan pendapatan hanya satu digit, atau turun selama tujuh kuartal terakhir, setelah ada lonjakan pertumbuhan selama pandemi COVID-19.

Pada bulan September tahun lalu, Epic Games yang didukung Tencent mengumumkan PHK 16% terhadap pekerjanya. Saham Tencent turun 12% pada akhir Desember 2023 setelah Cina mengumumkan aturan baru yang dirancang untuk membatasi permainan game yang berlebihan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related