Riset DBS: Kolaborasi Tim Penting untuk Percepatan Transformasi Digital

marketeers article
Ilustrasi Bank DBS. | Foto: DBS

Bank DBS merilis riset terbaru mengenai transformasi digital. Hasil dari laporan tersebut menunjukkan perusahaan sangat antusias dalam melakukan digitalisasi. 

Namun, ada sejumlah tantangan yang masih harus dihadapi. Temuan ini didasarkan atas survei tingkat global pada 1.225 eksekutif dari tim komersial dan keuangan serta treasury di 22 pasar Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Serikat. 

Laporan ini juga merepresentasikan keseimbangan perspektif kedua kelompok ini yang jarang ditemukan dalam riset lainnya. 

“Selain berinvestasi untuk teknologi, para pemimpin memahami bahwa keterampilan baru dibutuhkan guna masa depan yang semakin digital. Karena itu, perlu langkah untuk membangun ketenagakerjaan yang lebih solid dan menanamkan pola pikir kolaboratif antartim,” tutur Lim Soon Chong, Group Head Global Transaction Services DBS dalam pernyataan resminya.

BACA JUGA: Bank DBS Bagikan Hasil Prediksi Tren Konsumsi Hadapi Tahun 2023

Tantangan yang kerap dihadapi oleh perusahan di Indonesia ketika divisi keuangan dan treasury bekerja sama untuk transformasi digital adalah perbedaan pengukuran kesuksesan (49%) dan kesulitan akses data (43%). Dalam lingkup treasury, responden memprioritaskan pelaporan keuangan (46%) sebagai aspek utama dalam digitalisasi. 

Selain itu, terdapat investasi (38%), pengadaan atau procurement (33%), manajemen modal kerja (26%), pengelolaan uang tunai dan likuiditas (23%), serta manajemen risiko (23%). Ketika berkolaborasi dengan pihak eksternal untuk mengembangkan inovasi perbankan dan transformasi digital, lebih dari setengah responden memilih untuk bekerja sama dengan bank (54%), diikuti fintech (21%), konsultan (8%), dan kombinasi dari ketiganya (18%).

Untuk membantu bisnis mencapai tujuan komersialnya, sales dan marketing (36%) merupakan area yang paling dibutuhkan dalam transformasi digital, diikuti dengan keuangan atau treasury (25%). Selanjutnya, human resources atau HR berada di posisi paling bawah (3%). 

BACA JUGA: Upaya Bank DBS Persiapkan Mahasiswa Untuk Hadapi Masa Depan

Tan Su Shan, Group Head of Institutional Banking DBS menjelaskan akselerasi adopsi digital pascapandemi membutuhkan pergeseran pola pikir secara kultural.

“Setiap divisi perlu memiliki visi yang jelas, selaras, dan strategis. Untuk mencapai hasil yang maksimal, mereka juga harus berlapang dada menerima kegagalan, belajar dari kesalahan, dan senantiasa memperbaiki diri,” tutur Tan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related