Riset Suara UKM Negeri: Social Commerce Lebih Besar dari Marketplace

marketeers article
Ninja Xpress ungkap Riset mengenai Social Commerce (Foto: Ninja Xpress)

Ninja Xpress baru saja meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4 yang membahas tentang “Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia”. Salah satu temuan menariknya adalah soal kapasitas social commerce yang dinilai lebih besar ketimbang marketplace.

Perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi ini bekerja sama dengan Milieu Insight dan melibatkan lebih dari 600 responden dari pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berjualan secara online.

Studi ini memberikan pemahaman mendalam tentang pemanfaatan social commerce untuk menjangkau target market dan meningkatkan penjualan.

Istilah social commerce merupakan platform yang dimulai dari unsur sosial dan digunakan untuk mengembangkan basis pengguna sehingga dapat dimonetisasi untuk berjualan.

Berdasarkan riset Suara UKM Negeri Vol 3 tentang “Bagaimana Masa Depan pembelanja online atau e-shopper di Indonesia?”, terdapat kelompok E-Shopaholics.

Kelompok pembeli online (e-shoppers) ini sudah terbiasa dan terus menerus berbelanja online. Riset menemukan, media sosial adalah mesin pencari masa kini bagi para e-shopaholics dan mereka terbiasa berbelanja multi-platform, yakni di marketplace ataupun di social media.

BACA JUGA: Sasar UKM, Ninja Express Hadirkan Loyalty Program Point Reward

Data tersebut didukung oleh riset bertajuk “Bold Moves: Leading Southeast Asia’s next wave of consumer growth” yang menemukan bahwa sosial media tidak hanya menjadi platform berjejaring tetapi juga untuk mencari informasi sehingga berdampak pada penentuan keputusan seseorang.

“Era digital adalah era yang dinamis dan transformatif. Pelaku UKM tidak lagi disarankan untuk bergantung kepada salah satu platform belanja atau transaksi online,” papar Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress dalam laporannya.

Andi melanjutkan, strategi multi-platform dapat meminimalisir dampak bisnis apabila salah satu platform sedang menghadapi isu tertentu.

Untuk itu, Andi pun mendorong pelaku UKM untuk terus mengembangkan potensi bisnisnya dengan mengembangkan situs online UKM-nya masing-masing dan memaksimalkan pemanfaatan social commerce untuk meningkatkan pendapatan.

Andi pun membagikan tiga temuan besar dari hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4

Social Commerce Vs Marketplace

Riset menunjukkan, 48% seller mengatakan bahwa social commerce dapat menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.

Karakteristik platform social-first adalah unsur sosial. Dampak dari banyaknya pengikut dan konten buatan UKM yang dimanfaatkan untuk membangun database dari konsumen adalah unsur utama.

Sebab itu, UKM mengatakan ada lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan. Di sisi lain, platform e-commerce-first, seperti marketplace, perlu membayar lebih untuk membangun basis penggunanya.

Biaya pemasaran yang besar untuk mendatangkan konsumen ini kemudian dibebankan kepada UKM yang berjualan di platform tersebut.

Bangun Relevansi di Social Commerce

Di sisi lain, riset juga menemukan bahwa social commerce mempermudah UKM menemukan target audience mereka dengan konten yang relevan.

Sebanyak 37% seller mengatakan bahwa social commerce membuka peluang mereka untuk lebih mudah untuk dikenal oleh target audiens yang relevan.

BACA JUGA: 4 Tips Untuk UKM Dalam Berwirausaha

Ketika sebagian besar orang mengunjungi platform social-first, biasanya mereka ingin mencari hiburan.

Hal ini menciptakan peluang untuk Anda sebagai penjual dalam membuat konten yang kreatif dan relevan dengan brand untuk menarik perhatian pembeli dan dompet mereka.

Social Commerce Membantu Diversifikasi

34% dari seller mengatakan bahwa mereka perlu mendiversifikasi kanal penjualan mereka untuk menargetkan audiens yang lebih beragam.

Menurut database Ninja Xpress tentang penjual social commerce di Asia Tenggara, 9 dari 10 orang mendirikan toko di marketplace atau menjalankan website mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan berbagai platform untuk promosi produk dan penjualan, para pelaku UKM sebenarnya telah mulai memanfaatkan platform social commerce dalam mendukung transaksi jual beli mereka.

Menanggapi hasil temuan tersebut, Ninja Xpress menghadirkan layanan pembuatan website bagi para pelaku UKM sehingga mereka dapat memiliki their own platform yang memberikan akses bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan memaksimalkan penjualan di social media mereka.

Selain itu layanan photo dan video produk yang disediakan oleh Ninja Xpress diharapkan dapat membantu relevansi antara konten dengan produk yang dijual oleh UKM tersebut.

Related