Riset Unicharm: Popok Bersirkulasi Udara Tingkatkan Kualitas Tidur Lansia

marketeers article
Konferensi pers Riset Lifree. (Dok. Lifree)

Riset terbaru Unicharm menunjukkan bahwa penggunaan popok dengan bahan breathable atau bersirkulasi udara dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas tidur dan kesehatan kulit lansia. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara Unicharm dan Clinical Research Supporting Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (CRSU-FKUI).

Gangguan tidur sendiri merupakan persoalan umum di kalangan lansia Indonesia. Berdasarkan studi sebelumnya, sekitar 30,3% lansia mengalami gangguan tidur, yang berisiko memicu berbagai masalah kesehatan seperti demensia, stroke, dan gangguan sistem imun. Masalah ini kerap diperburuk oleh kondisi kulit yang tidak terawat, khususnya bagi lansia dengan mobilitas terbatas yang lebih rentan terhadap luka dekubitus.

Takumi Terakawa, Presiden Direktur Unicharm, mengatakan bahwa riset ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam merancang produk yang lebih adaptif terhadap kebutuhan lansia. “Kami ingin terus berinovasi agar produk kami bisa mendukung kehidupan yang lebih sehat dan nyaman bagi orang tua,” ujar Takumi dalam siaran pers kepada Marketeers, Jumat (30/5/2025).

BACA JUGA: Masa Depan Riset: Hybrid-Research Approach

Dalam riset ini, partisipan dibagi ke dalam dua kelompok lansia yang menggunakan jenis popok berbeda. Satu kelompok menggunakan popok Lifree tipe perekat dengan bahan breathable, sementara kelompok lainnya memakai popok berbahan vinyl tanpa sirkulasi udara.

Selama satu bulan, kondisi kulit peserta dipantau oleh dokter spesialis kulit dan kelamin, sementara kualitas tidur dianalisis harian menggunakan actigraphy smartwatch oleh dokter spesialis neurologi.

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang menggunakan popok berbahan breathable mengalami perbaikan kondisi kulit hingga 22%, ditinjau dari penurunan skor lesi. Selain itu, kelompok ini juga menunjukkan peningkatan efisiensi tidur, terutama dalam hal frekuensi terbangun di malam hari yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.

BACA JUGA: Stella Christie, Artificial Intelligence, dan Riset SDM

Menurut dr. Rinadewi Astriningrum, Sp.D.V.E., Subsp.D.A., yang memimpin tim riset, perbaikan klinis pada kulit peserta menunjukkan pentingnya pemilihan material yang tepat dalam produk perawatan lansia. “Popok dengan bahan bersirkulasi udara membantu mengurangi kelembapan berlebih yang dapat menyebabkan iritasi dan luka tekan,” jelas dr. Rinadewi.

Penelitian ini juga disebut sebagai kelanjutan dari riset sebelumnya yang menguji efektivitas metode perawatan dua lapis (two pieces care) dalam menjaga kesehatan kulit lansia. Selain itu, hasil riset ini dianggap sejalan dengan program pemerintah dalam upaya menekan angka luka dekubitus di Indonesia, yang berdasarkan data Riskesdas, telah menyentuh angka lebih dari 30%.

Unicharm berharap, temuan ini dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan sistem perawatan lansia di Indonesia. “Tujuan kami adalah membantu mewujudkan nol kasus luka dekubitus dan kehidupan yang lebih bermartabat bagi para lansia,” tutur Takumi.

Editor: Dyandramitha Alessandrina

Related

award
SPSAwArDS