RS Premier Bintaro Edukasi Seputar Sakit Pinggang dan Saraf Terjepit

marketeers article
RS Premier Bintaro Edukasi Seputar Sakit Pinggang dan Saraf Terjepit. (Dok. RSPB)

RS Premier Bintaro (RSPB) bekerja sama dengan Sinarmas MSIG Life, menyelenggarakan Agency Gathering MSIG di Gedung Annex 1, RSPB. RSPB mengadakan Health Talk dengan tema “Kenali Sakit Pinggang dan Saraf Terjepit” yang dibawakan oleh dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT(K-Spine), Spesialis Orthopedi dan Traumatologi.

Gathering diikuti oleh 50 peserta yang merupakan agensi, nasabah dan calon nasabah dari asuransi MSIG. Acara ini diadakan untuk menjalin kerja sama antara agency asuransi MSIG khususnya Optimis Agency dengan RSPB dalam hal layanan kesehatan para nasabah MSIG. Diharapkan agar agen dan nasabah dari Optimis Agency pada khususnya serta agen dan nasabah asuransi MSIG pada umumnya dapat teredukasi perihal permasalahan pinggang dan saraf terjepit, juga dapat lebih mengenal RSPB dan layanan-layanan unggulannya.

Salah satunya adalah Spine Center yang memiliki teknologi canggih untuk mengatasi permasalahan tulang belakang dengan Robotic Spine Surgery (Robbin).

BACA JUGA: Pentingnya Menjaga Kesehatan Tulang Sebelum Usia 30 Tahun

Pada kesempatan ini, dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine menjelaskan tulang belakang merupakan struktur kompleks yang terdiri atas tulang, ligamen, otot dan saraf. Nyeri punggung bawah merupakan kondisi yang disebabkan oleh postur bekerja, trauma langsung maupun proses penuaan.

“Gejala saraf terjepit punggung bawah antara lain nyeri menjalar hingga ke tungkai bawah, kesemutan dan mati rasa, kelemahan gerakan tungkai, gangguan rangsang BAB dan BAK,” ujar dr. Asrafi dalam keterangannya, Senin (19/6/2023).

Selain itu, masalah lain yang biasa terjadi seputar keluhan tulang belakang yaitu HNP, Lumbal Stenosis, Pergeseran Tulang Belakang (Spondylolisthesis), maupun Osteoporosis Tulang Belakang. Sebab itu, penting dalam mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D. Kemudian melakukan olahraga yang sesuai, serta menghindari rokok dan alkohol.

“Kita perlu menjaga kekuatan dan kesehatan tulang belakang dengan menjaga postur tubuh dengan baik pada saat duduk, berdiri dan pada saat mengangkat barang,” ucapnya.

BACA JUGA: Jadi Tulang Punggung, Kawasaki KLX150SM Terbaru Diluncurkan

Penderita penyakit ini juga bisa mendapatkan penanganan awalnya dengan RICE (Rest-Ice-Compression-Elevation), bedrest, pemberian obat penghilang nyeri, dan penggunaan alat bantu. Jika kondisi tidak kunjung membaik, maka periksakan diri ke dokter spesialis tulang belakang.

“Bisa juga melalui pendekatan multidisiplin dengan pemberian obat penghilang nyeri oleh dokter spesialis tulang belakang, evaluasi dokter saraf, program rehabilitasi medik serta penurunan berat badan melalui dokter gizi,” ucap dr. Asrafi.

Untuk diketahui, dokter akan menyarankan operasi apabila nyeri menetap lebih dari 6 minggu, terjadi kelemahan anggota gerak dan terdapat gangguan bentuk tulang belakang. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, operasi tulang belakang saat ini sangat aman dikerjakan.

Untuk saat ini, tindakan minimal invasif dapat menggantikan tindakan konvensional, contohnya dengan Robotic Spine Surgery, yang mana presisi dan akurasi pemasangan implant 99%, bahkan untuk kasus yang sangat sulit. Sangat minimal risiko dan komplikasi pemasangan implant.

“Tindakan operasi menggunakan Robbin memiliki beberapa keuntungan dari segi biaya, yaitu Length of Stay (LoS)/waktu rawat inap yang pendek, obat yang digunakan lebih sedikit, serta kemungkinan re-operasi lebih kecil sehingga ini secara cost justru lebih baik,” tutur dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes, CEO RS Premier Bintaro.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related