Rugi Lagi, BlackBerry Bersiap Tinggalkan Bisnis Smartphone

marketeers article

BlackBerry rupanya masih belum bisa keluar dari kerugian. Seperti dikutip dari Telegraph, BlackBerry baru saja mengalami kerugian terbesar dalam dua tahun terakhir lantaran divisi smartphone mereka kembali kesulitan bersaing dengan vendor smartphone global lain. Kabar ini tentu tidak mengenakan dan kemungkinan BlackBerry meninggalkan industri smartphone yang membesarkan namanya cukup santer terdengar.

Setelah kalah bersaing dengan Apple dan Samsung, BlackBerry di bawah pimpinan CEO John Chen fokus di segmen korporat khususnya bidang software dan berbagai layanan korporat lain. Akibatnya, divisi smartphone mereka harus sedikit mengalah demi membuat perusahaan menghasilkan profit. Sayangnya, usaha itu tampak sia-sia.

Selama tiga bulan sampai akhir Mei 2016, BlackBerry mengalami kerugian sampai US$670 juta, dibanding profit sebesar US$73 tahun lalu dan kerugian US$256 juta di kuartal sebelumnya. Walau kerugian dikarenakan oleh restrukturisasi, nyatanya penjualan mereka juga turun US$400 juta alias 39% dibanding tahun sebelumnya.

Tahun lalu, BlackBerry sebenarnya coba menyelamatkan usaha smartphone mereka dengan merilis produk bersistem oeprasi Android bernama Priv. Sayang sekali, kegagalan kembali menerpa. Priv dianggap terlalu mahal sementara smartphone Android lainnya dijual dengan harga cukup terjangkau. Akibatnya, BlackBerry berniat memutuskan untuk keluar dari industri smartphone pada September mendatang.

“Kami harus membuat bisnis profit. Yang membuat kami rugi terus tidak akan kami teruskan. Jadi saya pikir smartphone bukanlah masa depan perusahaan ini,” ujar Chen. Namun rencananya dalam waktu dekat BlackBerry dirumorkan untuk merilis produk terbaru, yang bisa jadi lini handset terakhir mereka.

Tidak hanya satu, tapi dua. Satu lagi merupakan perangkat layar sentuh dan satu lagi adalah QWERTY. Tapi kali ini BlackBerry akan menyerahkan produksinya kepada vendor lain. Vendor yang biasa memproduksi produk-produk Alcatel rencananya akan ditunjuk untuk membuat perangkat BlackBerry tersebut.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related