Saatnya Starbucks Jadi Tempat Berdiskusi Soal Kanker Payudara

marketeers article

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini 1 dari 8 perempuan berisiko terkena kanker payudara. Di Indonesia, jumlah pasien yang datang memeriksakan diri ke rumah sakit pun semakin muda, sekitar 25-35 tahun. Sebagian besar bahkan sudah pada stadium lanjut.

Tidak berhenti sampai di situ, merujuk pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2010, jumlah pasien kanker payudara sebanyak 21.014 (28.7%). Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai RS rujukan nasional pernah menyatakan bahwa 40% dari jumlah pasien rawat jalan dan inap merupakan kanker payudara.

Semua data-data di atas menunjukkan bahwa kanker payudara adalah penyebab kematian tertinggi bagi perempuan di Indonesia. Berkaitan dengan hal itu, dalam rangka memperingati bulan kepedulian kanker payudara, jaringan ritel Starbucks melakukan kampanye bertagar #PinkVoice.

Ini merupakan kali keda Starbucks Indonesia melakukan kampanye yang bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terkait penyakit kanker payudara

Bermitra dengan LOVEPINK dari Yayasan Daya Dara Indonesia, Starbucks mengusung tema ‘Chat That Matter’ – Talk About It, Share It, and Save More‘. Perusahaan mengajak semua pihak untuk saling berbagi informasi mengenai fakta dan tindakan pencegahan seputar kanker payudara dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti yang dilakukan pada tahun sebelumnya, Starbucks Indonesia merilis tiga minuman spesial sepanjang Oktober, yakni Strawberry Cold Foam Iced Espresso, Iced Pink Macchiato, dan Fantasia Yogurt Frappuccino.

Sebagian dari hasil penjualan minuman itu akan disumbangkan ke Lovepink untuk keberlanjutan misi sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara pada masyarakat luas.

Liryawati, Chief Marketing Officer Starbucks Indonesia mengungkapkan, sebagai brand dengan lebih dari 350 gerai, Starbucks telah menjadi bagian besar dari masyarakat. Oleh karenanya, pihaknya terpanggil untuk menyampaikan pesan penting tentang meningkatkan kesadaran kanker payudara. Apalagi, Starbucks merupakan tempat untuk berkumpul, saling bercerita dan harapan.

“Kami berharap, ketika sedang menikmati minuman pink ini, konsumen akan ‘think pink’ alias mendorong percakapan dan saling berbagi kepada sesama seputar isu kesehatan kanker payudara” ungkap dia.

Shanti Persada, pejuang kanker payudara sekaligus founder LOVEPINK mengungkapkan, melalui media sosial dan percakapan hangai di kedai kopi terutama oleh anak muda, sangat membantu menyebarkan informasi mengenai kanker payudara kepada sesama.

“PINKVOICE merupakan bagian dari komitmen Starbucks yang berkelanjutan untuk berkontribusi terhadap isu besar di masyarakat,” kaat dia.

PINKVOICE bersama Starbucks juga akan melakukan aktivasi seperti mengadakan acara bernama Pink Talk, Pink Zumba, dan Pink Truck. Kegiatan tersebut akan berjalan di lima kota pada Oktober tahun ini, yaitu di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta.

“Kami berharap outcome yang dihasilkan dari inisiatif ini dapat menjadi perubahan positif bagi seluruh masyarakat,” ujar Liryawati.

Editor: Sigit Kurniawan

Related