Sambut Akhir Tahun, UNIQLO Rilis Koleksi Peace for All Bertema Liburan

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
05 Desember 2023
marketeers article
UNIQLO luncurkan Koleksi Amal Peace for All. (Sumber: UNIQLO)

UNIQLO memperkenalkan empat desain terbaru untuk proyek T-Shirt amal dengan koleksi bertajuk Peace for All. Rangkaian koleksi bertema liburan ini akan tersedia secara global.

Koleksi UNIQLO Peace for All ini diluncurkan untuk menyambut musim liburan dengan menampilkan beragam desain chic dari empat kolaborator baru.

Dalam proses kreatif koleksi amal ini, UNIQLO melibatkan sejumlah pihak. Termasuk, seniman ternama asal Jepang Yu Nagaba, dua arsitek Swiss peraih Pritzker Prize Herzog & de Meuron, seniman asal Prancis yang berbasis di Tokyo, dan Ultraman, pahlawan legendaris Jepang.

Untuk di Indonesia, sebagian hasil penjualan dari koleksi t-shirt Peace for All akan didonasikan ke Save the Children untuk mencegah kemiskinan, diskriminasi, kekerasan, dan konflik di Tanah Air.

BACA JUGA UNIQLO Buka Gerai Baru di Pusat Perbelanjaan Shinsaibashi Osaka

Rangkaian empat desain terbaru dari UNIQLO Peace for All ini dibanderol dengan harga Rp 199.000 dan mulai tersedia pada 8 Desember 2023 mendatang.

Perusahaan ritel asal Jepang ini pertama kali meluncurkan proyek Peace for All sejak Juni 2022, dan hingga saat ini telah menghadirkan berbagai desain dari 33 kolaborator, termasuk dalam koleksi terbaru.

Lewat program ini, UNIQLO telah berhasil menjual sebanyak 2,7 juta di seluruh dunia T-shirt dan menggalang dana sekitar 800 juta yen hingga Oktober 2023.

BACA JUGA Re-UNIQLO Studio Pertama di La Piazza Kelapa Gading

Perusahaan induk UNIQLO, Fast Retailing sendiri telah menyumbangkan 100% keuntungan dari penjualan T-shirt ini atau setara dengan 20% dari harga jual masing-masing produk.

Akan tetapi, Fast Retailing mendonasikannya kepada tiga organisasi bantuan internasional meliputi UNHCR, Save the Children, dan Plan International Inc.

Kembali lagi, inisiatif ini bertujuan untuk membantu mereka yang terkena dampak kemiskinan, diskriminasi, kekerasan, dan konflik.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related