Vietjet, maskapai asal Vietnam, berusaha mengawali awal tahun dengan performa dengan armada tambahan yang diperoleh selama tahun 2024. Vietjet mengakhiri tahun 2024 dengan menerima dua pesawat A321neo ACF (Airbus Cabin Flex) canggih dari Airbus.
Pesawat terbaru ini hadir dengan teknologi mutakhir dan konfigurasi kabin yang fleksibel, mampu menampung hingga 240 penumpang.
“Dengan kemampuan mengurangi emisi dan kebisingan dibandingkan model sebelumnya, kami ingin menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan, sejalan dengan target nol emisi pada tahun 2050,” tulis perusahaan dalam siaran pers kepada Marketeers, Senin (13/1/2025).
Selama tahun 2024, Vietjet berhasil menambah 10 pesawat baru ke dalam armadanya, sehingga total pesawat Airbus yang dimiliki mencapai 115 unit. Tidak hanya itu, pada 8 Januari 2025, Vietjet juga menambah empat pesawat sewa basah ke armadanya.
BACA JUGA: Bidik Sektor Pariwisata dan Transportasi Ramah Lingkungan, Vietjet Gandeng Xanh SM
Vietjet juga memperluas jaringan penerbangannya hingga mencakup lebih dari 170 rute domestik dan internasional. Jaringan ini menghubungkan berbagai destinasi di Vietnam dengan negara-negara seperti Indonesia, Australia, India, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Malaysia, Laos, dan Kamboja.
Penambahan ini dilakukan untuk memenuhi lonjakan permintaan perjalanan selama musim liburan, memberikan kenyamanan dan pilihan lebih banyak kepada para penumpang.
Di Indonesia, Vietjet melayani empat rute langsung, yaitu dari Jakarta dan Bali menuju Hanoi serta Ho Chi Minh City. Rute-rute ini memberikan kemudahan bagi wisatawan Indonesia yang ingin menjelajahi Vietnam atau melanjutkan perjalanan ke destinasi lain di kawasan Asia Pasifik.
Penambahan armada ini juga diharapkan mampu mendukung kebutuhan perjalanan saat musim liburan, termasuk Tahun Baru Imlek, dengan layanan terbaik yang terus dikembangkan oleh maskapai ini.
BACA JUGA: Bidik Transaksi Nataru, Vietjet Tebar Promo Liburan
Sebelumnya, perusahaan resmi menjalin kerja sama strategis dengan Xanh SM, perusahaan penyedia layanan mobilitas listrik terkemuka di Vietnam. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung transportasi ramah lingkungan sekaligus mendorong perkembangan pariwisata di kedua negara.
Kemitraan ini juga diharapkan menciptakan peluang investasi di Vietnam, Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara, sembari membangun ekosistem transportasi hijau yang modern, hemat biaya, dan berkelanjutan.
“Indonesia adalah pasar yang sangat menarik, di mana pergeseran menuju solusi mobilitas yang ramah lingkungan dan cerdas semakin cepat. Komitmen Indonesia yang jelas untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060 selaras dengan misi kami untuk memimpin elektrifikasi transportasi global,” kata Nguyen Van Thanh, CEO Global GSM, induk Xanh SM.
Editor: Eric Iskandarsjah Z