Sambut Ramadan, Twitter Bagikan Insight untuk Merek

marketeers article

Twitter masih menjadi salah satu media sosial yang digandrungi netizen dunia, tidak terkecuali Indonesia. Tentunya, kekuatan penyebaran informasi di Twitter tidak bisa diremehkan. Dengan karakter yang real time, Twitter menjadi tempat berbagi dan mencari informasi yang disukai para pengguna.

Berbagai informasi tersebar di Twitter dengan beragam topik, mulai dari konten hiburan hingga yang terkait politik. Tidak hanya informasi yang beragam, Twitter juga menemukan kebiasaan unik dari pengguna yang menarik untuk dipelajari. Salah satunya tentang Ramadan.

“Twitter melihat adanya peningkatan percakapan mengenai Ramadan di Indonesia hingga 25% pada Ramadan 2020 dibandingkan dengan percakapan seputar Ramadan pada tahun sebelumnya. Untuk itu, penting bagi brand untuk menjalin komunikasi dengan audiens mereka dengan menciptakan konten yang relevan,” ujar Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah.

Menyambut Ramadan tahun ini, Twitter membagikan insight yang terkait dengan kebiasaan pengguna yang dapat membantu brand mempersiapkan aktivasi pada bulan istimewa umat Muslim itu.

1. Kesiapan Masyarakat Indonesia untuk Rayakan Ramadan secara Daring

Pandemi selama setahun terakhir membuat masyarakat Indonesia beradaptasi dengan kebiasaan baru. Berbagai hal yang sebelumnya dilakukan offline semakin lazim dilakukan secara online.

Melalui survei Twitter bertajuk Ramadan Twitter 2021, Twitter menemukan pada Ramadan tahun ini, Twitter melihat bahwa masyarakat akan lebih banyak menggunakan aplikasi media sosial (88%) untuk tetap terhubung satu sama lain. Selain itu, banyak pengguna berencana untuk menggunakan aplikasi streaming video selama Ramadan untuk hiburan selama ngabuburit (77%).

2. Percakapan tentang Ramadan Cenderung Lebih Cepat

Twitter menemukan bahwa pada tahun 2020, masyarakat mulai membicarakan topik seputar Ramadan satu bulan sebelum Bulan Suci tiba. Padahal pembicaraan mengenai Ramadan pada tahun 2019 di Twitter mulai bermunculan dua minggu sebelum Ramadan.

Sumber; Twitter

Jumlah pembicaraan mengenai Ramadan ini meningkat 25% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Dan, topik yang banyak hadir adalah mudik (+64%), hiburan (+60), serta kuliner (+3) masing-masing topik meningkat kemunculannya.

3. Masyarakat Optimistis di Tengah Pandemi

Masyarakat terus beradaptasi dengan situasi yang ada, termasuk ketika menghadapi Ramadan tahun 2020. Meski harus mengalami kondisi yang tak biasa untuk pertama kalinya, percakapan di Twitter nyatanya didominasi sentimen positif (57%), Bahkan sebesar 45% dari masyarakat di Twitter yakin bahwa pandemi dapat membaik.

Sumber: Twitter

4. Masyarakat Paling Tertarik dengan Konten Hiburan

Twitter menemukan lebih dari separuh pengguna di Indonesia mencari konten hiburan (57%) untuk menemani mereka sepanjang Ramadan. Konten lain yang digemari adalah komedi (51%) dan kuliner (56%).

Hal ini menunjukkan peningkatran tajam jika dibandingkan pada tahun 2019. Temuan ini dapat dimanfaatkan brand untuk mempersiapkan strategi konten yang relevan bagi audiens agar tetap menjadi bagian dari percakapan di Twitter.

5. Social Commerce Kian Dikenal

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa berbagai kegiatan offline kini beralih ke online. Mulai dari berbelanja (57%), memesan makanan (37%), berzakat (19%), hingga mengirim hadiah (19%). Aktivitas berbelanja sendiri merupakan salah satu yang sangat populer saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Memasuki periode tersebut, percakapan di Twitter pada tahun 2020 mengenai belanja atau memberi hadiah mengalami kenaikan hingga 22% dibandingkan tahun 2019. Tren ini diperkirakan akan terus meningkat. Terlebih lagi, menurut laporan dari GlobalWebIndex pada kuartal II 2019 sampai kuartal II 2020, pengguna Twitter gemar berbagi informasi tentang produk baru (65%).

Kecenderungan saling berbagi informasi tersebut dapat dimanfaatkan brand untuk menciptakan kampanye terkait Ramadan. Brand dapat bersiap untuk menjadi bagian dari percakapan dan terhubung dengan audiens yang menjadi target mereka.

6. Pengguna Twitter Bersedia Membayar Lebih

Tidak sedikit brand yang dikenal masyarakat Indonesia karena kehadiran dan kampanye mereka di Twitter. Survei Ramadan Twitter 2021 menemukan bahwa pengguna Twitter (60%) ternyata lebih brand-concious dibandingkan yang tidak menggunakan platform ini.

Sumber: Twitter

Pengguna Twitter juga tampaknya semakin peduli terhadap kondisi lingkungan. Hal ini terlihat dari 66% pengguna Twitter yang mengaku bersedia membayar lebih untuk produk berkelanjutan atau rumah lingkungan.

“Masyarakat yang datang ke Twitter sangat terbuka untuk menerima pesan. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan mem-follow brand untuk mengetahui update terbaru dari brand. Mereka adalah orang-orang yang ingin menjadi pertama mengetahui,” tutur Dwi.

Ia menambahkan bahwa para marketeer tentu sudah memahami keunggulan dari masing-masing platform yang ada, termasuk Twitter. Salah satu keunggulan Twitter adalah bersifat real time dan Twitter mendukung brand untuk bisa engage dengan auidens dengan memanfaatkan karakteristik tersebut.

Dwi juga menjelaskan bahwa berbagai fitur yang ada di Twitter dapat dimanfaatkan sekreatif mungkin. Bahkan, diakui Dwi, sejumlah brand sudah mulai mengadopsi fitur Fleet yang baru beberapa waktu terakhir diperkenalkan.

Fitur lainnya adalah Moments yang memungkinkan pengguna menurasi tweet dengan topik tertentu. Dan, tidak ketinggalan fitur Thread untuk berbagi cerita dengan sambungan tweet. “Thread menjadi salah satu fitur yang paling banyak digunakan. Karena, storytelling memang menjadi kekuatan dari Twitter,” tutup Dwi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related