Samsung Belum Capai Target Penjualan Galaxy Fold

marketeers article

Ponsel lipat pertama Samsung, Galaxy Fold, telah menggulirkan banyak isu. Kemampuan ponsel ini sempat dipertanyakan. Terlebih dengan ulasan terkait sisi buruk yang sempat diterima dari banyak orang yang telah mencoba ponsel ini bahkan sebelum peluncuran resminya. Ponsel ini dianggap tidak memiliki kemampuan yang cukup dengan harga mencapai US$ 2.000 (sekitar Rp 30 juta).

Namun, kritik yang diterima itu tidak menghentikan Samsung untuk tetap melepas ponsel lipat pertama mereka di pasaran. Presiden Samsung Electronics Young Sohn bahkan percaya diri, mereka mampu menemukan satu juta orang untuk membeli Galaxy Fold dengan harga yang cukup tinggi itu. Mengutip The Verge, pernyataannya tersebut terekam dalam wawancara yang dilakukan saat berada di acara Disrupt Berlin.

Satu juta bukanlah angka penjualan yang tinggi jika dibandingkan jutaan ponsel Samsung dan Apple yang terjual setiap kuarter. Tetapi, pernyataan Sohn cukup mengejutkan terlebih lagi, ponsel lipat ini terbilang mahal dan belum terbukti secara luas kemampuannya. Karena, penjualan ponsel dengan harga lebih rendah bahkan masih mendapatkan kesulitan.

Galaxy Fold secara resmi diperkenalkan ke pasar pada September lalu. Namun, peluncurannya sempat tertahan karena beberapa masalah yang ditemukan para reviewer. Samsung kemudian mengundur rencana awal mereka dan memperbaiki ponsel lipat mereka itu.

Pasca kontroversi dari pernyataan sang presiden, Samsung melakukan klarifikasi melalui Yonhap News Agency. Mereka menegaskan bahwa Galaxy Fold belum terjual mencapai satu juta unit. Perwakilan Samsung menjelaskan bahwa Sohn tampaknya sedikit salah paham tentang target penjualan dengan jumlah yang sudah terjual.

Samsung tidak menyebutkan total ponsel yang telah terjual saat ini. Namun, mereka berharap bisa menjual 500.000 unit tahun ini. Terlepas dari itu, mereka sepertinya harus bersiap dengan penantang baru. Karena, Huawei dengan Mate X dan Motorola yang berencana meluncurkan Razr akan segera memasuki pasar pada tahun 2020.

Editor: Sigit Kurniawan

Related