SDGs: A New Way of Doing Business

profile photo reporter YW Junardy
YWJunardy
10 Januari 2023
marketeers article
Ilustrasi SDGs (Sumber: 123RF)

Oleh Y.W. Junardy, President of Indonesia Global Compact Network (IGCN)

Dunia bisnis bergerak sangat pesat dewasa ini. Sayangnya, hal tersebut belum diiringi dengan kesadaran oleh para pebisnis dalam melaksanakan bisnis yang berkelanjutan. Padahal, kita dihadapkan dengan berbagai masalah yang berpotensi mengganggu kelangsungan bisnis itu sendiri. Ada isu lingkungan berupa perubahan iklim, bencana alam, kelangkaan air, polusi udara, limbah plastik.

Di samping itu, ada isu sosial berupa pelanggaran HAM, kemiskinan, terorisme, konflik sosial, korupsi, dan sebagainya. Sementara itu bisnis juga dituntut terus berinovasi untuk tetap berdaya saing dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang luar biasa cepat. Berbisinis menjadi semakin kompleks. Ya harus untung agar terus berkembang, tapi juga mengatasi isu sosial dan lingkungan.

Apa Sustainable Development Goals?

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan diluncurkan oleh PBB September 2015 sebagai kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs). SDGs merupakan blueprint untuk menjawab  tantangan global menuju tercapainya tatanan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.  SDGs mempunyai 17 tujuan yang saling berkaitan dengan tujuan “to leave no one behind”  pada tahun 2030.

Sebetulnya Sustainable Development atau Pembangunan Berkelanjutan bukan konsep baru. Konsep ini dicetuskan dalam Brundtland Commission “Our Common Future” tahun 1987 yang mendifinisikan “Development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs.”

BACA JUGA: SDGs Dorong Kolaborasi Pembangunan Berkelanjutan di Desa

Konsep ini dikembangkan lebih lanjut dalam Deklarasi Rio (1992) dan Rio+20 (2012). Singkatnya, Pembangunan Berkelanjutan mencakup  tiga dimensi yang saling terkait, yaitu pertumbuhan  ekonomi yang disertai dengan memastikan pelestarian lingkungan  dalam memanfaatkan sumber daya alam, untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial. Dalam perkembangannya, muncullah Sustainable Development Goals.

Peranan Bisnis dalam SDGs

Sustainable Development Goals (SDGs)

Jika sebelumnya lembaga internasional seperti PBB dan pemerintah selama ini kurang melihat pentingnya peran pelaku bisnis, dalam hal SDGs, mulai disadari bahwa justru dunia bisnis memiliki peranan yang sangat penting untuk keberhasilan SDGs. Begitu sebaliknya, SDGs ini pun memberikan dampak yang positif bagi kelangsungan usaha para pebisnis. Bahkan sebetulnya dapat menciptakan peluang usaha baru di samping mengatasi isu sosial dan lingkungan.

Dengan memanfaatkan tehnologi  sebagaimana diuraikan dalam Industri 4.0, , pebisnis dapat  berinovasi mengembangkan bisnis model baru diberbagai bidang misalnya kesehatan masyarakat, pendidikan, energi terbarukan, pengolahan limbah, circular economy. Kegiatan ini sekaligus memberi peluang kerja. (SDG3,4, 6,7,8,13).

Di samping itu, sebagai tanggung jawab sosial  pebisnis dapat berperan mendorong kesetaran gender, mendorong inklusi sosial termasuk kelompok difable, pemenuhan hak sipil, perlindungan anak, pemberdayaan perempuan. (SDG 5,8, 16).

BACA JUGA: Dukung SDGs, Rucika Gelar Program Safe Water Garden

Ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan terkait dengan bisnis yang berkelanjutan (sustainable business):

Pertama, munculnya kebijakan investor global dalam menyalurkan dana investasi hanya kepada perusahaan yang melaksanakan kewajibannya dengan baik dalam pelaksanaan  ESG – environment social and governance. (Responsible Investment)

Kedua, tuntutan dari LSM/lembaga internasional untuk bisnis melaksanakan prinsip bisnis beretika dan bertanggung jawab (Responsible Business)

Ketiga, kebutuhan untuk memonitor dan melaporkan kegiatan perusahaannya ke dalam bentuk sustainability reporting. Bahkan, OJK telah menetapkan peraturan untuk Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik harus melaporkan non-financial report mulai tahun 2021. Laporan ini melingkupi berbagai hal, seperti operasional penggunaan air, energi, masalah lingkungan, dsb. Perusahaan pun harus melakukan analisis.

Keempat, perubahan perilaku dan selera konsumen: green and clean environment, cashless purchasing

Lalu apa manfaat bisnis dengan melakukan semua itu? Di samping keuntungan dan pertumbuhan,  bisnis dapat berbagai memperoleh manfaat: reputasi perusahaan,  kesetiaan pelanggan,  kebanggaan karyawan, peningkatan produktifitas, kemudahan dalam memperoleh dana dan social license.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related