Sedang Cari Kerja? Ubah Dulu Potensi Jadi Kompetensi

profile photo reporter Marketeers
Marketeers
18 September 2020
marketeers article
The concept of business, technology, the Internet and the network. A young entrepreneur working on a virtual screen of the future and sees the inscription: HR

Sepanjang pandemi, banyak karyawan yang harus kehilangan pekerjaan. Di sisi lain, angkatan kerja baru juga mulai masuk ke bursa kerja. Alhasil, ada penumpukan calon pekerja dan persaingan pun semakin ketat.

Tapi, selama pandemi bukan berarti tidak ada perusahaan yang membutuhkan karyawan. Perusahaan yang ada di industri yang tumbuh saat pandemi, seperti Kalbe yang bergerak di bidang farmasi dan nutrisi, tetap melakukan rekruitmen.

Menurut Estee Fina Pleyto, Head of Talent Acquition & HRBP Kalbe, salah satu titik penting dalam proses rekrutmen adalah wawancara. Pada tahap ini, calon pekerja tidak hanya harus menunjukkan potensi, tapi juga kompetensi. “Kompetensi itu potensi yang sudah terbukti atau sudah ada hasilnya,” kata Estee di Jakarta Marketing Week (JMW) 2020, hari ini (18/09/2020).

Ia menambahkan, kompetensi memiliki beberapa unsur, yakni pengetahuan (know), kemampuan (ability), dan kemauan atau ketertarikan (interest). “Mencari atau melihat kompetensi umum ini biasa dilakukan oleh HR. Sedangkan user biasanya menanyakan kompetensi yang lebih teknis,” tambahnya.

Sekarang ini, dunia dikuasi oleh generasi Y yang berusia antara 25-40. Lalu, diikuti oleh generasi Z yang berusia 10-25 tahun. Begitu pula di dunia kerja, generasi Y sudah mendominasi. “Saat ini di Kalbe sekitar 52% adalah generasi Y atau millenial, disusul generasi Z,” terangnya.

Peta tenaga kerja dari sisi generasi ini harus menjadi perhatian perusahaan pencari tenaga kerja. Bisa jadi agar menarik talent-talent potensial, perusahaan harus menyusun ulang employer branding-nya. “Bukan hanya pencari kerja yang ingin mendapatkan tempat kerja terbaik, perusahaan pun ingin mendapat pekerja berkualitas,” pungkasnya.

    Related