Baru saja empat tahun lalu aplikasi video enam detik dibeli oleh Twitter. Kehadiran Vine di platform Twitter sedikit banyak mengubah peta persaingan media sosial dalam hal video. Karena sejak saat itu banyak media sosial berlomba menghadirkan fitur video demi menggaet banyak pemakai.
Sayangnya, di tengah menurunnya performa keuangan Twitter, yang kabarnya tengah dipertimbangkan untuk dijual dan mencari pembeli tepat, Vine dikabarkan akan segera dihentikan layanannya. Kabar ini seperti dilansir CNN pada Kamis (27/10/2016). Alasannya sampai sekarang memang masih belum jelas. Namun kabar segera dimatikannya Vine dirilis setelah Twitter mengkonfirmasi PHK karyawannya sebanyak 350 orang.
Kegagalan Twitter mempertahankan Vine dianggap sebagai buntut kegagalan Twitter untuk menghasilkan profit. Vine dinilai sebagai korban dari kurang berkembangnya visi Twitter dalam menguasai produk sehingga sulit bersaing dengan kompetitor sosial media lain yang memiliki layanan serupa. Bahkan, Facebook dan Instagram mampu menghadirkan layanan video cukup digemari dengan durasi lebih panjang.
Ketika Twitter mengakuisisi Vine dengan harga sekitar US$ 30 juta. Sudah ada banyak layanan video sejenis dari berbagai startup. Namun, benefit Vine saat itu adalah penetrasi mereka ke pengguna Twitter yang jumlahnya masif. Tapi, sayang sekali booming itu hanya seketika saja, terutama setelah Snapchat hadir dan Instagram rilis fitur video yang lebih menarik.
&#8220;Snapchat datang dan memakan pasar Twitter. Selalu ada perusahaan teknologi lain yang lebih lapar untuk menyantap user base platform lain,&#8221; ujar mantan penulis dan pegawai Twitter Mark S Luckie. Kabar lain Vine memang menunjukan tanda penurunan setelah keluar dari daftar 100 aplikasi paling diunduh di App Store awal tahun ini.
&#8220;Vine gagal dalam membangun komunitas di mana semua orang bisa nyaman berpartisipasi dan menggunakan aplikasi tersebut,&#8221; ujar mantan manager produk Twitter Josh Elman. Apalagi sekarang Twitter tampak lebih senang dengan mainan barunya platform live video bernama Periscope.
Namun, bukan berarti Vine akan mati begitu saja. Dilansir CNET, aplikasi itu sedang dipertimbangkan untuk dibeli oleh situs video dewasa Pornhub. Dalam suratnya kepada CEO Twitter Jack Dorsey, VP Pornhub Corey Price menyatakan bahwa Vine bisa diselamatkan oleh situs nakal tersebut. Bahkan, mereka meyakinkan durasi enam detik cukup bagi sebuah film dewasa.
Namun, pernyataan Corey belum lampu hijau bagi Pornhub untuk akuisisi Vine. Bisa jadi itu adalah salah satu trik para perusahaan digital itu untuk menggoreng nilai pasar mereka dan menunjukan bahwa Vine memiliki peminat sementara di satu sisi Pornhub bisa diklaim memiliki kekuatan finansial cukup untuk akuisisi platform lain.
Editor: Sigit Kurniawan

Segera Dimatikan Twitter, Vine Diminati Situs Video Dewasa

Related