Segmentasi Tepat, Kunci Mandiri Utama Finance Selamat Dari Pandemi

marketeers article

Mandiri Utama Finance (MUF) telah memasuki usia ketujuh. Beroperasi sejak tahun 2016, hingga kini telah memiliki 64 kantor cabang, 52 sub-cabang dengan 6.500 karyawan. Performa dari perusahaan pun terbilang cukup gemilang hingga mendapat penghargaan dari perusahaan induk sebagai anak usaha dengan recovery dari pandemi COVID-19 tercepat. Salah satu kunci strategi MUF selamat dari pandemi adalah tepatnya strategi diversifikasi produk dan segmentasi konsumen dengan tepat yang dilakukan oleh perusahaan. 

““Ketika pandemi melanda. kami didorong untuk berpikir lebih cerdas dan agile. Pasalnya, performa kami tahun 2020 mengalami penurunan sama seperti pelaku industri lainnya. Namun begitu, kami berhasil menjaganya dengan baik dan fully recover pada tahun 2021,” ujar Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama MUF saat menggelar MUF Intimate Media Luncheon 2022 di Four Seasons Hotel, Jakarta pada Kamis (24/02/2022).

Dengan pola pikir agile, banyak inovasi produk yang terlahir yang ditujukan untuk beragam segmen konsumen berbeda. Upaya ini dilakukan untuk menangkap besarnya potensi pasar otomotif. Perusahaan melihat banyak pemberitaan yang mengarahkan produk otomotif sebagai lifestyle bukan sekadar moda transportasi bagi masyarakat.

​​Sebagai anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, MUF merupakan perusahaan pembiayaan yang bergerak di sektor pembiayaan untuk kebutuhan kendaraan bermotor (mobil baru dan bekas, serta motor baru, dan bekas) termasuk pembiayaan multiguna, baik pembiayaan konvensional maupun pembiayaan syariah. 

Portofolio produk yang terbilang lengkap ini menjadi salah satu kunci keberhasilan MUF dalam membangun bisnsi berkelanjutan. Di sini, MUF juga memiliki basis konsumen yang cukup luas, mulai dari konsumen muda, pencari kendaraan baru dan bekas, pecinta mobil klasik, hingga konsumen yang memiliki keinginan pengakses pembiayaan syariah.

“Dengan portofolio ini, kami bisa memainkan strategi dengan lebih leluasa. Contohnya, ketika pasar mobil baru sedang lesu akibat kelangkaan chip semikonduktor, kami bisa mendorong penjualan di segmen mobil bekas. Begitu juga sebaliknya. Alhasil, porsi penjualan dua segmen ini cukup merata yakni 45% untuk mobil bekas dan 55% untuk pembiayaan mobil baru,” ujar Rully Setiawan, Direktur Finance & Business Relationship Mandiri Utama Finance.

Perusahaan pun mengakhiri tahun 2021 dengan capaian positif. Rita Mustika, Direktur Operasional Mandiri Utama Finance memaparkan bahwa MUF berhasil mencatatkan berbagai pertumbuhan. Sepanjang tahun 2021, MUF membukukan pertumbuhan nilai pembiayaan sebesar 97,6%, pertumbuhan outstanding piutang pembiayaan sebesar 34,5% dan saldo piutang restrukturisasi sebesar Rp 1,6 triliun.

MUF juga berhasil membukukan kinerja kualitas portfolio yang baik dengan angka rasio NPF pada tahun 2021 sebesar 0,8%. Pada tahun yang sama MUF juga berhasil memberikan imbal hasil yang baik dengan ROE sebesar 18,3%.

“Nilai pembiayaan kami pada tahun 2021 mencapai Rp 11,6 triliun. Laba tahun lalu juga terbilang baik yang mencapai sekitar Rp 102 miliar. Capaian ini tak lepas dari strategi bertajuk ‘MUF Seizing Opportunity to Thrive.’ Sementara untuk tahun 2022, kami menargetkan pertumbuhan hingga 50%. Tentu, angka ini akan dicapai dengan berbagai strategi,” tutup Rita.

Related