Sektor ILMATE Dibidik Tumbuh 4,7% Tahun Ini

marketeers article

Kinerja Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) ditargetkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tumbuh 4,7% di tahun ini. Nilai ekspor diproyeksi menembus US$38,7 miliar, sementara jumlah tenaga kerja di sektor ini ditargetkan mencapai lebih dari 2,2 juta orang.

Menilik catatan Kemenperin, total Penanaman Modal Asing (PMA) sektor ILMATE sepanjang 2019 mencapai US$4,8 miliar. Sementara, Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 12,3 triliun. Tahun lalu, kontribusi sektor ILMATE terhadap kinerja industri pengolahan nonmigas menyentuh 22,11%.

Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Harjanto mengatakan, guna mencapai target yang ditetapakan, Kemenperin telah menyusun langkah-langkah strategis agar bisa mengakselerasi pertumbuhan sektor ILMATE melalui empat rencana aksi.

“Pertama, rencana aksi untuk peningkatan daya saing dan kemandirian sektor ILMATE,” ujar Harjanto di Jakarta, Selasa (03/03/2020).

Upaya itu akan dilakukan melalui kegiatan promosi investasi dan iklim usaha, sertifikasi kompetensi, vokasi indutri, peninjauan kebijakan, serta mendorong aktivitas litbang dan desain.

Kemudian, rencana aksi yang kedua, yakni untuk penguatan implementasi Making Indonesia 4.0 di sektor ILMATE melalui akselarasi penerapan industri 4.0 dan hilirisasi produk unggulan ekspor (high technology product).

Guna meningkatkan kemampuan sektor ILMATE, strategi ketiga yang dilakukan adalah optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Terutama, pada proyek-proyek pemerintah dan penerapan produk industri.

Terakhir, upaya peningkatan penguasaan pasar sektor ILMATE dilakukan melalui promosi kemampuan, advokasi terhadap industri calon eksportir, penerapan regulasi SNI wajib, dan regulasi perlindungan produsen dan pengamanan industri.

“Kami akan bersinergi dengan pemangku kepentingan guna merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta strategi penumbuhan dan pengembangan industri. Khususnya, sektor ILMATE dalam rangka menciptakan percepatan pertumbuhan dan nilai tambah,” tutup Harjanto.

Related