Sektor Properti Indonesia Berkembang karena Dorong Keberlanjutan

marketeers article
Sektor Properti Berkembang Didorong Proyek Ramah Lingkungan. (PropertyGuru)

Sektor properti Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang 2024 karena fokus pada pembangunan berkelanjutan. Pengembang mulai memprioritaskan efisiensi energi, kota cerdas, dan bangunan ramah lingkungan dalam proyek barunya.

Perubahan arah strategi ini didorong oleh insentif pemerintah dan meningkatnya kesadaran pasar terhadap isu lingkungan. Selain itu, investor asing mulai tertarik dengan proyek-proyek yang mendukung prinsip keberlanjutan.

BACA JUGA: Naik 23%, Investasi Properti Komersial di Asia Pasifik Capai US$ 131,3 Miliar  

“Permintaan terus meningkat terhadap perumahan, dan masih terdapat peluang besar bagi pengembang untuk mendorong inovasi dan memenuhi kebutuhan penduduk kota modern di sini,” kata Vivin Harsanto, Executive Director and Head of Growth JLL Indonesia dalam siaran pers kepada Marketeers, Selasa (22/4/2025).

Bangunan yang menonjolkan efisiensi energi dan konsep hijau kini lebih diminati konsumen. Masyarakat mulai mempertimbangkan kontribusi lingkungan dalam memilih tempat tinggal.

Tren ini membuat pengembang menyesuaikan konsep proyek dengan nilai keberlanjutan. Hasilnya, properti jenis ini lebih cepat terserap pasar.

Selain bangunan hijau, kota cerdas menjadi perhatian dalam strategi pembangunan. Proyek dengan perencanaan mobilitas, ruang terbuka hijau, dan integrasi teknologi kian berkembang.

Pemerintah mendukung arah ini lewat insentif pajak dan kemudahan perizinan. Langkah tersebut mempercepat realisasi proyek dan memperluas potensi investasi.

Urbanisasi dan pembangunan infrastruktur juga turut menguatkan sektor properti. Kota besar maupun daerah penyangga menjadi wilayah utama pengembangan.

Investor asing semakin aktif dalam membiayai proyek-proyek berkelanjutan. Kolaborasi ini mempercepat ekspansi pembangunan ke berbagai wilayah di Indonesia.

JLL Indonesia menilai bahwa ini adalah momentum tepat bagi pengembang untuk mengambil posisi strategis. Mereka yang beradaptasi dengan tren ini dinilai akan lebih kompetitif.

Sementara itu, properti residensial tapak tetap menjadi pilihan utama masyarakat. Unit jenis ini dianggap lebih sesuai dengan pola konsumsi keluarga Indonesia.

Di sisi lain, harga kondominium mengalami kenaikan tipis pada akhir 2024. Kenaikan tersebut didorong oleh peluncuran proyek baru dan unit yang mendekati penyelesaian.

Meski permintaan terhadap properti vertikal masih terbatas, pasar tetap mencatat pertumbuhan positif. Kondisi ini menunjukkan sinyal pemulihan secara bertahap.

Penghargaan tahunan yang diselenggarakan JLL Indonesia turut mendorong peningkatan kualitas proyek. Kategori baru ditambahkan untuk menilai aspek keberlanjutan dan inovasi.

“Dengan pasar yang mengutamakan pengembang terkemuka, lokasi strategis, dan proposisi nilai yang unik, sekaranglah saatnya bagi para pemimpin real estate yang berpikiran maju untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Vivin.

Sepanjang 2025, sektor properti diprediksi tetap tumbuh dengan keberlanjutan sebagai fokus utama. Pendekatan ini menjadi standar baru dalam perencanaan dan eksekusi proyek.

Dampak langsung bagi perusahaan adalah meningkatnya nilai aset dan minat pasar. Selain itu, pengembang juga memperoleh citra positif sebagai bagian dari solusi lingkungan.

BACA JUGA: Cove Bakal Luncurkan 5 Properti Baru Berkonsep Housewarming Party

Langkah ini menunjukkan pergeseran sektor properti ke arah pembangunan yang lebih bertanggung jawab. Kerja sama antar pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mempertahankan tren ini.

Jika berlanjut, Indonesia berpotensi menjadi pasar properti berkelanjutan terbesar di Asia Tenggara.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

Related

award
SPSAwArDS