Selama Pandemi COVID-19, Pengakses Konten Digital Naik 200%

marketeers article
Ilustrasi iklan TV (Sumber: 123RF)

Nielsen Indonesia melaporkan dalam dua tahun terakhir atau selama merebaknya pandemi COVID-19 pengakses konten digital baik melalui layanan streaming melalui over-the-top (OTT) naik hingga 200% dibandingkan sebelum adanya wabah. Sebagian besar masyarakat memilih untuk menikmati konten digital hiburan pada layanan tersebut.

Cerli MZ Wirsal, Director Nielsen Indonesia mengungkapkan masifnya penetrasi internet yang dilakukan pemerintah menjadi salah satu pendorong meroketnya pengguna OTT. Adapun layanan yang paling banyak diakses, yakni OTT dengan terintegrasi konten di TV.

“Faktor penunjang utamanya adalah penetrasi internet sehingga dalam dua tahun ada kenaikan 200% lebih. Ini yang terjadi di Indonesia, termasuk juga secara global,” ujar Cerli dalam acara Dentsu Connect 2022 di Jakarta, dikutip Jumat (30/9/2022).

Kendati demikian, Cerli menyebut TV masih menjadi primadona masyarakat Indonesia dalam mengakses konten hiburan maupun informasi. Pangsa pasar industri TV masih mendominasi, termasuk pula dari sisi periklanan.

Dia bilang para pengiklan masih lebih tertarik menggunakan TV sebagai media dibandingkan platform lainnya. Namun, tidak disebutkan berapa perkiraan belanja iklan di TV setiap tahunnya.

“TV memang masih menjadi media yang paling tinggi untuk berkomunikasi, kemudian disusul internet, dan streaming. Jadi menurut saya layanan streaming ini bukan pilihan tapi keduanya bisa digunakan secara bersamaan karena audiensnya sama,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Tantan Sumartana, Chief Sales & Marketing Officer MNC Media yang menyebut TV dan layanan streaming OTT merupakan sahabat. Perusahaannya menyediakan konten yang terintegrasi antara streaming dengan TV.

Berdasarkan penuturannya, untuk bisa beralih ke layanan streaming secara penuh dan meninggalkan TV masih diperlukan waktu yang sangat panjang. Sebab, meskipun penetrasi internet sangat tinggi, tapi masih terjadi kesenjangan infrastruktur di wilayah-wilayah pinggiran.

Alhasil, Tantan menyebut dalam beberapa waktu ke depan TV masih belum dapat dipinggirkan dan menjadi pilihan utama masyarakat. 

“TV memang masih dominan, tapi saya sepakat bahwa internet tumbuh sangat signifikan. Jadi kami memandang dunia TV dan streaming digital itu sahabat dan yang dilakukan adalah mengintegrasikan keduanya,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

 

Related