Selama Pandemi, UKM Alami Penurunan Daya Beli Hingga 57%

marketeers article

Menutup tahun 2020, layanan logistik Ninja Xpress melaporkan kondisi usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia sepanjang tahun 2020. Menggandeng MarkPlus Inc, Ninja Xpress meluncurkan Suara UKM Negeri 2020 sebagai hasil survey perkembangan UKM di Indonesia saat terhimpit pandemi.

Sejak paruh pertama tahun 2020, hampir seluruh sektor ekonomi mengalami guncangan akibat pandemi COVID-19. Suara UKM Negeri 2020 mengungkapkan ada 64% UKM yang terkena dampak negatif pandemi. Sementara itu Kemeterian Koperasi dan UKM mengungkapkan bahwa UKM memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan PDB, sekitar 61,1% selama periode pandemi.

“Kontribusi ini tidak berarti UKM bertumbuh dengan mudah selama tahun ini. UKM justru mengalami dampak negatif terberat selama pandemi karena tidak hanya penurunan daya beli, tapi pandemi juga menuntut mereka untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis menjadi digital dan kenormalan baru,” kata Ignatius Eric Saputra, Country Head Ninja Xpress.

Logistik memiliki peran besar terhadap perkembangan bisnis UKM di tengan transformasi digital. Eric mengatakan bahwa pihaknya berhasil melakukan sejumlah program dengan tujuan untuk mengembagkan kapasitas UKM dan mendorong keberlanjutan bisnis selama pandemi.

“Di tengah tantangan ini, kami berupaya mendengar suara UKM agar dapat berinovasi dalam menghadirkan layanan dan program yang tepat guna dan tepat sasaran,” tambah Eric.

Dalam laporan yang respondennya didominasi oleh usaha mikro dengan volume pengiriman yang relatif rendah ini, di bawah 250 pengiriman per bulan, 97% di antaranya memiliki kanal daring untuk berjualan. Pelaku UKM ini juga didominasi oleh generasi milenial, terutama untuk pelaku yang berdomisili di Jabodetabek dan Bandung. Bisnis yang mereka jalankan pun beragam, 58% bergerak di bidang tekstil, 15,3% bergerak di kuliner, 8% bergerak di perawatan kulit dan kosmetik, dan 6,5% di bidang kesehatan.

“Laporan ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk mengembangkan UKM ke depannya. Mencakup berbagai macam tantangan yang dihadapi UKM lokal di tengah pandemi dan masa kenormalan baru, Suara UKM Negeri dapat memberikan insight mengenai finansial, promosi, distribusi, dan pengembangan SDM, terutama untuk akselerator UKM,” kata Nadya Prasetyo, Head of Automotive Transportation and Logistics Industry MarkPlus, Inc.

Lebih lanjut, Nadya mengungkapkan 57% UKM mengalami penurunan daya beli konsumen selama pandemi. Hal ini menyebabkan bisnis UKM melemah dan pendapatan menurun. Sementara itu, 50% UKM mengaku mengalami kendala keterbatasan modal untuk menjalankan usaha dan 45% UKM mengeluhkan pengiriman logistik yang lebih lama selama PSBB.

21% pelaku UKM bahkan menggarisbawahi bahwa selama pandemi, usahanya yang tengah mengalami kesulitan justru bertambah sulit karena biaya pengiriman yang semakin majal.

“Fakta menarik lainnya adalah ada 40% UKM belum menyadari pentingnya pengembangan SDM bagi bisnis mereka di tengah masa sulit,” tambah Nadya.

Seiring dengan tujuan laporan yang diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan UKM oleh akselerator, Ninja Xpress pun memperkenalkan Program Aksilerasi yang menjadi dukungan perusahaannya terhadap UKM. Eric mengungkapkan bahwa Program Aksilerasi selanjutnya yang akan digelar pada tahun 2021 menargetkan lebih banyak UKM di Indonesia. Program ini juga digadang-gadang akan mengedepankan kolaborasi dengan tujuan untuk mendorong upaya percepatan ekonomi nasional.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related