Selebrasi 50 Tahun, GGRP Rebranding Diri

marketeers article

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) genap berusia 50 tahun sebagai produsen baja dari dalam negeri, Untuk merayakan usianya, GGRP melakukan rebranding brand mereka. Upaya ini pun dirayakan melalui peluncuran logo baru GGRP.

Napak tilas keberhasilan GGRP mengukir prestasi bermula dari ambisi dari Djamaluddin Tanoto, Kamaruddin, dan Margareth Leroy. Ketiganya sepakat untuk menyatukan visi dan membangun sebuah pengolahan pabrik pipa besi dan baja di Kota Medan, Sumatera Utara, dengan nama PT Gunung Gahapi.

Bermodalkan kecanggihan mesin Electric Arc Furnace (EAF) berkapasitas 5 ton. Perlahan pabrik kecil ini menyumbang kuantitas produsi pipa besi nasional hingga meningkat pesat menjadi 500 ton. Langkah demi langkah terus diambil hingga mereka membulatkan tekad untuk berani berekspansi ke Pulau Jawa dengan mendirikan pabrik PT Gunung Garuda di daerah Cikarang Barat pada tahun 1986.

Lalu pada tahun 1971, nama PT Gunung Garuda dan Indonesia mulai diperhitungkan perannya karena ikut berpartisipasi dalam pembentukan IISIA (The Indonesian Iron and Steel Industry Association) dan SEAISI (The South East Asian Iron and Steel Institute). Para founders ini terus meningkatkan kapasitas produksi dan berinovasi membuat produk yang lebih beragam. Langkah ini demi memenuhi berbagai kebutuhan baja yang semakin tinggi di era pembangunan dan perbaikan infrastruktur Indonesia.

Pada tahun 1997, mereka membangun EAF berkapasitas 190 ton untuk memenuhi kebutuhan Steel Plate dan Hot Rolled Coil. Tahun 2014, keberlanjutan inovasi dan semangat membangun negeri ditunjukkan dengan tersedianya fasilitas Steel Melting Shop 2 (SMS2) yang didirikan untuk memproduksi Slab– yang merupakan bahan pembuatan Steel Plate dengan inovasi Blast Furnace yang masih dikembangkan sampai saat ini.

Baru pada tahun 1990 lahirlah PT Gunung Naga Mas yang memproduksi Lembaran Baja yang terdiri dari Pelat dan Gulungan Baja. Hingga, akhirnya pada tahun 1991 berganti nama menjadi PT Gunung Raja Paksi (GGRP).

Sejak itu, nama GGRP berkibar di industri pipa besi baja. Dengan keunggulan fasilitas normalizing dan ultrasonic test yang diresmikan pada tahun 2011. Ketika produk GGRP semakin diakui dunia, pada September 2019 koorporasi melakukan langkah penting dengan membuka Public Offering (IPO) kepada masyarakat luas.

“Setelah sebelumnya generasi pertama membangun dan membesarkan GGRP, kini tiba saatnya mempercayakan kemudi pada generasi berikutnya. Generasi yang telah ditempa dengan pengalaman dari keterlibatan sejak dini,” ujar Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, President Director GRP.

Bersamaan dengan transisi kepemimpinan kepada generasi baru, GGRP turut bertransisi dari manajemen keluarga menjadi manajemen yang lebih professional dan perubahan logo yang mendorong perseroan untuk terus maju. Dengan berbekal penguatan prinsip good governance, volume produksi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Kami percaya bahwa inovasi dan transformasi merupakan salah satu cara untuk menciptakan kembali gairah bisnis bagi industri baja di Indonesia,” ungkap Tony Taniwan, Presiden Komisaris dari PT Gunung Raja Paksi Tbk.

Melihat filosofi di balik logo baru ini, perubahan logo di tengah “selebrasi 50 tahun berdiri” adalah bentuk rasa emosi dan optimisme. Sementara warna merah dan putih mewakili keinginan kami untuk berkancah mewakili nama Indonesia di pasar dunia dan terus berkontribusi dalam membangun negeri.

Saat ini GRP memiliki pabrik dan fasilitas pendukung seluas 200 hektar lebih di Cikarang, Bekasi. Perusahaan yang mempekerjakan 5.000 lebih karyawan ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton baja per tahun, atau sekitar 12% dari kapasitas produksi baja nasional.

Selain untuk memenuhi pasar domestik, produksi baja PT Gunung Raja Paksi Tbk kini diekspor ke sejumlah negara seperti Kanada, Australia, New Zealand dan beberapa negara di Asia, Timur Tengah dan Eropa.

Related