Semangati Pelaku Ekonomi Kreatif, Pemerintah Gelar Apresiasi Kreasi

marketeers article

Apresiasi menjadi salah satu bentuk dukungan pada pelaku industri kreatif. Dalam konteks inilah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 (AKI 2021). Menteri Parekraf Sandiaga Uno mengatakan, AKI diharapkan bisa membantu mengangkat kembali potensi, semangat, dan pendapatan pelaku ekonomi kreatif yang terdampak pandemi.

AKI akan memberikan pendampingan kepada pelaku ekonomi kreatif di subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan di 20 kota/kabupaten di Indonesia. Bentuk dukungannya antara lain pelatihan dan pameran.

Pelatihan kewirausahaan dan mentoring nantinya akan meliputi materi bisnis model, hak kekayaan intelektual, digital promotion, perencanaan keuangan dan investasi, serta kreativitas.

“Nantinya ini meningkatkan daya saing, menghasilkan produk yang siap berkompetisi di pasar produk kreatif baik skala nasional maupun internasional,” kata Sandiaga Uno di Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia masa depan. Hal itu mengingat potensi ekonomi kreatif sebagai salah satu alternatif sumber ekonomi baru untuk meningkatkan PDB (produk domestik bruto) dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya di era industri 4.0.

“Melalui AKI 2021 diharapkan muncul sosok dan produk baru penggerak ekonomi kreatif yang bisa membanggakan Indonesia di mata dunia dengan menstimulasi ide, gagasan, kreasi, perluasan jejaring kerja,” kata Sandiaga.

Nantinya acara akan dikemas dalam talkshow kreatif dan workshop dimana peserta dapat hadir secara luring dan daring melalui beragam platform. “Seperti platform digital, festival film, music live performance dan acara puncaknya padaPekan Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 yang akan digelar pada Desember 2021,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muhammad Neil El Himam.

Salah satu perwakilan ekonomi kreatif dari subsektor film, Lola Amaria menilai potensi yang tinggi dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang sangat selaras untuk diangkat secara bersama. Ia menceritakan pada tahun 2016 pernah membuat film di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dengan judul “Labuan Hati” yang mampu mengangkat keindahan wisata yang terkenal dengan Taman Nasional Komodo tersebut.

Menurutnya, pariwisata, film dan ekonomi kreatif itu adalah tiga hal yang sangat berkaitan. Film ‘Labuan Hati’ tersebut ia bawa ke beberapa negara di Eropa sekaligus untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia, agar tidak hanya Bali saja yang terkenal di sana.

“Saya belajar dari film-film Amerika yang selalu mencantumkan nama kotanya sebagai salah satu upaya promosi seperti ‘Leaving Las Vegas’, ‘New York, I Love You’. Saya harap dengan mencantumkan nama kota di Indonesia juga sebagai upaya promosi wisata di Tanah Air,” katanya.

    Related