Sepanjang 2023, Klaim Asuransi Penyakit Kritis Meningkat 32,35%

marketeers article
Ilustrasi penyakit kritis. Sumber gambar: 123rf.

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia melaporkan sepanjang tahun 2023 terjadi peningkatan klaim asuransi penyakit kritis sebesar 32,35% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Selain itu, dari sisi nominal klaim terjadi peningkatan sebesar 34,16%.

Head of Corporate Communications Generali Indonesia Windra Krismansyah menjelaskan beberapa jenis penyakit kritis dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara, gagal ginjal kronis, sumbatan pembuluh darah jantung dan serangan jantung, serta stroke. Dia menyebut gaya hidup yang tidak sehat dapat berkontribusi terhadap berkembangnya penyakit kritis tertentu, selain faktor genetik.

BACA JUGA: Perkuat CX, Generali Indonesia Rilis Chatbot Berbasis AI

“Memang ketahanan dan metabolisme berubah seiring dengan bertambahnya usia, tapi hal ini tergantung juga dari bagaimana masing-masing individu menjaga kesehatan dan gaya hidupnya. Nyatanya, beberapa waktu lalu kita dikejutkan dengan remaja yang baru berusia belasan tahun mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah setiap hari,” kata Windra melalui keterangannya, Minggu (4/2/2024).

Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) sepuluh penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia ditempati oleh deretan penyakit kritis, yakni stroke, jantung, diabetes, tuberculosis (TBC), sirosis hati, paru-paru kronis, diare, hipertensi, infeksi saluran pernapasan, dan neonatal.

BACA JUGA: Lewat Lifetime Partner, Generali Indonesia Raih Penghargaan MECA 2023

Bahkan, menurut data terbaru yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan tahun ini, delapan penyakit yang paling menghabiskan biaya hingga puluhan triliun juga mencakup penyakit kritis yang sama, yakni jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemofilia, thalassemia, leukemia, dan sirosis hati.

Di tengah tantangan penyakit kritis yang dihadapi, dunia juga seakan masih terus dikejutkan dengan beberapa penyakit baru yang muncul dan menarik perhatian banyak orang. Penyakit ini disebut emerging infectious disease (EIDs) yang menjadi kekhawatiran dalam kesehatan masyarakat serta berpotensi menyebabkan kematian pada manusia dalam jumlah besar.

Penyakit baru muncul tiap tahun dan berpotensi jadi penyakit kritis. Secara global, WHO mengategorikan permasalahan kesehatan mencapai 68.000 jenis. Sebanyak 6.172 jenis di antaranya merupakan penyakit langka.

“Tidak dapat dimungkiri, penyakit kritis membutuhkan perawatan intensif dan jangka panjang serta biaya yang tidak sedikit. Studi biaya kanker di wilayah Asia Tenggara (ASEAN) mengungkapkan terdapat insiden keuangan bagi pasien kanker setelah 12 bulan di mana pengeluaran perawatan kesehatan sudah melebihi 30% dari pendapatan rumah tangga,” ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related