Sepanjang 2023, Lebih Dari 33 Juta Orang Gunakan MRT Jakarta

marketeers article
Ilustrasi suasana kepadatan penumpang MRT Jakarta. (FOTO: MRT Jakarta)

MRT Jakarta berhasil mencatat sejumlah indikator positif sepanjang 2023. Hal itu terlihat dari adanya jumlah peningkatan penumpang dan peningkatan pada indikator layanan lainya.

Mega Tarigan, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) mengatakan tahun lalu tercatat 33.496.540 orang menggunakan layanan MRT . Jumlah tersebut menunjukkan bahwa sekitar lebih dari 91.000 orang menggunakan MRT setiap hari.

“Sedangkan pada 2022 lalu, angka keterangkutan tercatat sekitar 19,7 juta orang. Terdapat kenaikan hingga sekitar 14 juta penumpang. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap layanan kami,” kata Mega dikutip dari website MRT Jakarta pada Rabu, (10/1/2024).

BACA JUGA: MRT Jakarta Sepakati Kerja Sama Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Selain itu, salah satu moda transportasi yang sangat diminati di Jakarta itu berhasil mencatat rasio ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga yang mencapai 99,94%.

Pada 2023, angka keterangkutan bulanan tertinggi terjadi saat November, yaitu lebih dari 3,1 juta orang. Rata-rata harian tertinggi juga terjadi pada bulan yang sama, yaitu 105.000 orang per hari.

Bahkan, jumlah pengguna jasa terbanyak dalam satu hari juga terjadi di November sebanyak 162.000 orang, yang juga menjadi jumlah terbanyak dalam satu hari sejak MRT Jakarta beroperasi pada Maret 2019 silam.

BACA JUGA: Sejak Diresmikan, LRT Jabodebek Layani 4,55 Juta Pengguna

“Karenanya, kami menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan dukungan penuh atas kepercayaan terhadap layanan kami dan mitra-mitra pengumpannya sehingga lebih banyak orang yang menggunakan MRT Jakarta, dan transportasi publik lainnya, dalam mobilitas sehari-hari,” ujarnya.

Untuk menaikkan angka keterangkutan, perusahaan bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata. Menurut dia, kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan.

“Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan atau ride sharing. Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 22% angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta,” ucapnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related