Seperti Apa Feng Shui Properti di Tahun Babi Tanah?

marketeers article
Chinese New Year decoration on a red background Flowers of good fortune and lump of gold.

Tahun baru China atau Imlek kali ini akan memasuki tahun Babi Tanah. Tahun ini akan dipenuhi dengan beragam dinamika, termasuk pada sektor properti. Menurut Yulius Fang dari Feng Shui Consulting Indonesia memprediksi bahwa kondisi pasar properti pada tahun Babi Tanah secara umum akan lebih baik dibanding kondisi di tahun sebelumnya, yakni Anjing Tanah.

“Kalau anjing tanah itu unsurnya sama-sama tanah, sementara properti juga tanah. Sehingga jadi slow down banget. Gambarannya seperti bukit. Jadi artinya properti stoknya banyak pengembangnya banyak. Sementara babi elemennya air dan tanahnya itu kecil seperti lada, yang artinya juga tanah dalam kondisi gempur siap ditanam. Tanah yang lembek ini adalah tahunnya menanam, perlu kesabaran dan kejujuran” Fang menjelaskan.

Bertolak dari penjelasan tersebut, untuk sukses di tahun Babi Tanah ini, seseorang perlu memiliki unsur air yang punya sifat likuiditas, dinamis, dan fleksibel. Sifat ini terutama harus dimiliki oleh mereka yang berbisnis di bidang properti.

“Di tahun Babi Tanah akan ada hambatan di sektor ekonomi. Meski begitu karena sifatnya air itu dinamis maka dia masih bisa mengontrol. Tahun ini juga digambarkan situasi di mana dari luar terlihat stabil, lambat, santai, tetapi di dalamnya ada dinamisme pertumbuhan. Meski begitu ada pertumbuhan disertai risiko, tantangan, dan kekhawatiran,” ia menambahkan.

Tanah memiliki makna positif di tahun 2019. Tanah menyerap air dan menyediakan lingkungan yang subur, yang berarti peluang baru, termasuk dalam hal keuangan. Mengadaptasi sifat air yang dinamis, Fang menyarankan agar pelaku bisnis properti bersikap fleksibel untuk bertahan menghadapi perlambatan yang mungkin akan terjadi pada paruh pertama tahun 2019 ini. Dia mengatakan bahwa peluang di paruh pertama 2019 tetap ada meski terjadi perlambatan.

Menurutnya, pengembang sebaiknya terus menerapkan berbagai strategi yang berkaitan dengan kemudahan pada skema pembayaran. Misalnya bebas bayar tiga bulan.  Konsumen yang juga pelaku investor, tidak ada masalah untuk membeli di tahun Babi Tanah. Sebab tahun lalu dan tahun ini harga properti berada pada posisi cukup rendah dan sangat direkomendasikan kepada investor.

“Kalau di sisi end user, permintaan itu tetap ada dan mereka juga cukup cerdas. Bagi konsumen dengan penghasilan tetap dan mampu membeli properti, saat ini adalah prospek yang bagus. Sebab permintaaan dan pasokan itu bertemu. Sehingga penentuan membeli di tahun Babi Tanah tidak terkendala untuk kelas menengah apalagi end user,” ujar Fang.

Namun Fang mengingatkan agar di tengah semangat membeli rumah tahun ini, end user tetap berhati-hati dalam prosesnya. Harus lebih realistis, terutama yang berprofesi sebagai wirausaha harus sesuai dengan daya beli karena potensi perlambatan masih ada.

“Tahun Babi Tanah menurut riset akan mudah terjadi penipuan dan investasi bodong. Pastikan pikiran tetap jernih, kalau bisa beli dari developer terpercaya. Jangan lupa juga berkonsultasi dengan pakar sebelum membeli,” tegasnya.

Related