Setahun IPO, Laba Passpod Meningkat 27,35%

marketeers article

Setahun sejak melantai di Bursa Efek Indonesia, perusahaan platform travel assistance PT Yelooo Integra Datanet Tbk berhasil mencatat peningkatan penjualan. Didorong dengan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi konsumennya, Passpod berhasil meningkatkan laba kotor hingga 89,83%, setara dengan Rp 4,6 miliar YoY per September 2019.

Sedangkan selama setahun, laba usaha Passpod meningkat sebesar 27,35% atau Rp 161,35 menjadi 751,23 juta per 30 September 2019.

Perusahaan ini menawarkan jasa penyewaan modem wifi dan travel assistance bagi wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri. Bergerak di bidang travel services, AI & big data, dan global connectivity, Passpod pada 29 Oktober 2018 lalu resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham YELO. Melalui pencatatan ini, YELO menjadi emiten ke-46 pada tahun 2018 sekaligus menjadi startup pertaman binaan program inkubasi BEI dan OJK, IDX Incubator yang melantai di BEI.

“Setahun setelah go-public, kami terus meningkatkan kinerja perseroan demi mencapai target. Dari sisi neraca perseroan, kami terus meningkatkan total aset di mana total aset YELO sampai 30 September 2019 tercatat sebesar Rp 84,88 miliar dengan 52,24% aset lancar YELO. Kami juga berhasil meningkatkan jumlah ekuitas yang jauh lebih besar, sebesar Rp 81,12 miliar dibandingkan jumlah liabilitas YELO per 30 September 2019 sebesar Rp 3,76 miliar,” papar Wewy Susanto, Direktur Passpod kepada Marketeers.

Sementara itu CEO Passpod Hiro Wardhana mengatakan, peningkatan ini tercapai atas hadirnya berbagai produk dan fitur baru. Di antaranya adalah tiket atraksi & event, asuransi perjalanan, e-commercetravel itinerary,  dan Passpod+.

“Kami juga mencatatkan milestone Passpod yang telah berhasil ekspansi ke luar negeri. Dengan proyeksi jumlah outbound traveler di Indonesia yang terus meningkat, kami berhasil mencapai penjualan yang memuaskan hingga kuartal III 2o19 ini,” lanjutnya.

Menanggapi hasil ini Hiro menyampaikan proyeksi Passpod ke depan. Apalagi, industri pariwisata sedang bersiap menyambut libur akhir tahun di mana pasti terjadi peningkatan jumlah wisatawan Indonesia ke luar negeri.

“Kami siap memberikan pelayanan melalui berbagai produk, layanan, dan promosi. Apalagi melihat peningkatan penjualan di Q3 2019 yang merupakan wujud dari strategi kami sebagai digital tourist pass untuk terus berinovasi dan menjadi ekosistem on-demand berbasis aplikasi yang menawarkan kebutuhan yang relevan kepada para wisatawan,” tutup Hiro.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related