Shopee Kemas Relevansi dalam Balutan Materi Komunikasi

marketeers article

Relevansi menjadi kata kunci bagi Shopee Indonesia dalam mengemas berbagai materi komunikasi. Bukan sekadar menyentuh sisi humanis, konten-konten yang diciptakan juga bekerja untuk memberikan profit bagi bisnis mereka.

Variatif, Shopee nampak tak pernah kehabisan ide untuk menciptakan konten-konten pemasaran baru. Dari konten yang terbilang nyentrik hingga menggugah emosi target konsumen pernah mereka coba. Faktanya? Hampir seluruh konten ini diakui Shopee terbilang sukses memberikan dampak besar bagi bisnis mereka.

Viralitas iklan Shopee Baby Shark, Shopee: Sepedanya Mana yang erat dengan sosok Presiden Joko Widodo, hingga iklan Shopee bersama Blackpink berhasil mendulang brand awareness Shopee.

Bahkan, MarkPlus Inc., pada 2018 sempat memotret dalam sebuah survei yang dilakukan kepada 1.200 responden, jika Shopee menjadi Top of Mind di mata konsumen e-Commerce Indonesia.

Membangun brand awareness mungkin bukan lagi menjadi tugas utama Shopee. Untuk itu, mereka mulai menyajikan konten-konten iklan baru yang tidak sekadar viral, melainkan berdampak langsung bagi profit bisnis mereka. Kira-kira, seperti apa?

Menilik Kampanye #SekotakHarapanShopee

Silahkan berkunjung ke laman resmi Shopee Indonesia melalui akun YouTube Anda. Kemudian, Anda bisa menyimak bagaimana konten terbaru Shopee bertajuk Sekotak Harapan Shopee bekerja. Menyentuh, bukan?

Dalam konten ini, Shopee lagi-lagi memberikan angin segar bagi konsumen mereka. Ketika dunia tengah dihadapi tantangan nyata akibat pandemi COVID-19, Shopee seakan memberikan secercah harapan di situasi new normal ini.

Aditya Maulana, Public Relations Lead Shopee Indonesia bercerita, Sekotak Harapan Shopee mencoba mengangkat cerita nyata yang dialami para penjual dan pembeli.

“Ini merupakan hasil observasi dari peran baru para ibu yang merangkap menjadi guru semenjak aktivitas belajar di sekolah dirumahkan, tempat nongkrong yang selalu ramai harus tutup lantaran pembatasan sosial, hingga sepenggal cerita duka tentang pandemi yang menelan banyak korban,” kisah Aditya.

Photo Credits: YouTube/Shopee Indonesia

Penggalan-penggalan cerita ini dijahit bersama visual yang apik dari kolaborasi beberapa illustrator, seperti Wastana Haikal dan Alvin. Lantunan aransemen baru dari lagu I Remember miliki Mocca kian memperkuat makna cerita.

Tugas iklan ini meneruskan pekerjaan rumah yang harus disambung Shopee dari konten iklan terdahulu. Setelah berhasil membangun brand awareness dan menjadi top of mind bagi konsumen, maka tugas Shopee selanjutnya adalah mendorong penjualan dan menjaga loyalitas konsumen.

Bagaimana caranya? Hal ini dapat dilakukan dengan membangun komunikasi jika brand Shopee selalu ada untuk para konsumen dalam kondisi apa pun.

Di sini, relevansi menjadi kunci. Dengan menjadi relevan, Shopee dapat menyampaikan pesan yang sesuai dengan target konsumen mereka. Konten tersebut dikemas dengan pendekatan kreatif yang disesuaikan dalam setiap konten yang ingin diciptakan.

Sebuah iklan yang baik pada akhirnya tidak hanya dapat menyentuh sisi humanis, namun juga menyentuh sisi rasional dari target konsumen. Sebagaimana dilakukan Shopee, mereka menyentuh perasaan para konsumen dengan mengangkat penggalan kisah mereka dalam cerita, namun menempatkan brand Shopee sebagai solusi atas berbagai permasalahan itu. Di sinilah, sisi rasional itu disentuh.

Toh, pada akhirnya sebuah iklan diharapkan secara objektif dapat membawa revenue bagi perusahaan, bukan?

Melalui konten ini, Shopee mencoba menjawab harapan dari sisi penjual dan pembeli. Para pembeli dapat menemukan berbagai kebutuhan yang mereka inginkan dengan berbelanja aman dan nyaman di Shopee tanpa perlu keluar rumah. Sementara, para penjual tetap bisa menjalankan roda bisnis mereka dengan dukungan dari platform Shopee.

“Iklan juga harus mampu menopang kebutuhan bisnis yang nyata agar tidak hanya menjadi wacana awareness, namun juga memberikan dampak langsung bagi bisnis,” ujar Aditya.

Related