ShopeePay Ungkap Kebiasaan Pengguna Dompet Digital di Momentum Hari Uang Nasional

marketeers article
Ilustrasi: Shopeepay

Hari Uang Nasional yang diperingati setiap tanggal 30 Oktober merupakan penanda kedaulatan mata uang Indonesia sebagai alat tukar resmi sekaligus identitas negara. Momentum ini pun dimanfaatkan ShopeePay untuk mengkomunikasikan mereknya, khususnya soal penggunaan dompet digital, termasuk soal kebiasaan pengguna ShopeePay.

Seiring waktu, bentuk uang juga turut bertransformasi sesuai dengan kebutuhan serta preferensi masyarakat yang dinamis, dari Oeang Republik Indonesia dan Rupiah yang berbentuk tunai, hingga kini berupa dompet digital.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mengatakan bahwa sektor keuangan digital akan tumbuh delapan kali lipat pada tahun 2030, dari sekitar Rp 600 triliun menjadi Rp 4.500 triliun.  Minat masyarakat yang tinggi ini dilatarbelakangi karena layanan digital dirasa bisa membuat aktivitas sehari-hari mereka jadi lebih mudah dan praktis. 

“Transformasi uang dari tunai ke digital diharapkan dapat membawa kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat, yang tadinya memiliki keterbatasan akses terhadap layanan keuangan. Begitu pula dengan UKM yang menjadi target pasar dari ShopeePay agar bisa relevan dengan preferensi konsumen serta menjangkau pasar yang lebih luas lagi,” jelas Eka Nilam Dari, Head of Business and Partnerships ShopeePay dalam laporannya. 

BACA JUGA: Hingga Agustus 2022, Jumlah Pengangguran RI 8,42 Juta Orang

Hingga saat ini, dompet digital ShopeePay telah digunakan di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Tidak hanya wilayah metropolitan, ShopeePay juga telah mendorong akses keuangan digital di berbagai daerah, dengan Sidoarjo, Palembang, Sleman, Karawang, dan Bantul dan beberapa wilayah non-metropolitan sebagai pengguna terbanyak.

Berdasarkan data internal ShopeePay, pengguna paling banyak memanfaatkan layanan ShopeePay untuk berbelanja di e-commerce Shopee, membeli produk digital seperti pulsa dan bayar tagihan, transfer saldo ke sesama pengguna dan rekening bank melalui fitur Transfer ShopeePay, hingga melakukan pembayaran di gerai offline. 

Pada akhirnya, pengguna tidak hanya menikmati layanan pembayaran yang mudah, tetapi juga bisa beraktivitas dengan lebih efektif dan produktif karena semua kebutuhan dapat dipenuhi dalam satu aplikasi.

Bidik segmen UKM

Tidak hanya konsumen, layanan dompet digital ShopeePay juga hadir untuk terus membantu pelaku usaha, terutama UKM, untuk masuk ke dalam ekosistem digital. Penetrasi digital pada sektor UKM ini diharapkan dapat membentuk ekosistem digital yang semakin mumpuni, baik dari segi pembeli maupun penjual. 

Pengembangan sektor UKM dinilai sangat penting mengingat aktivitas UKM berkontribusi hingga 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki juga mengungkapkan jika saat ini sebanyak 83% pelaku UMKM nasional bergantung pada digitalisasi. 

BACA JUGA: Bangkit Setelah Pandemi, Ini Strategi yang Harus UKM Siapkan

Guna mendukung hal ini, ShopeePay melakukan berbagai program dan kegiatan yang berfokus pada pemanfaatan teknologi bagi UKM, seperti menyediakan Buku Panduan “Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay.” Buku ini disediakan secara gratis di laman resmi ShopeePay. Ditambah, sederet pelatihan bisnis secara daring, serta program promo yang diharapkan dapat mendorong eksistensi UKM.

Saat ini, sekitar hampir 90% dari total gerai yang bermitra dengan ShopeePay merupakan gerai bisnis UKM. Di samping itu, ShopeePay juga turut membantu perkembangan UKM di luar kota metropolitan untuk masuk ke dalam ekosistem digital dan menjangkau lebih banyak konsumen, seperti di Pekanbaru, Bandar Lampung, Deli Serdang, dan Surakarta yang merupakan beberapa wilayah dengan gerai UMKM terbanyak.

Selain menyediakan kemudahan pembayaran bagi pelanggan, layanan pembayaran digital ShopeePay juga dapat memperluas jangkauan dan visibilitas usaha, serta membantu pelaku usaha untuk memantau pencatatan atau laporan transaksi dengan lebih mudah dan real-time.

“ShopeePay berharap, seluruh fitur, program, dan layanan yang kami hadirkan dapat semakin bermanfaat bagi pengguna dan pelaku usaha di seluruh Indonesia. Dengan begitu, kita bisa sama-sama mewujudkan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan merata,” tutup Eka Nilam Dari.

Related