OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) di balik ChatGPT, dikabarkan tengah mengembangkan platform media sosial baru. Proyek ini digadang-gadang menjadi pesaing X milik Elon Musk dan platform milik Meta, seperti Facebook dan Instagram.
Menurut laporan The Verge, proyek ini masih dalam tahap awal. Namun, OpenAI telah mengantongi prototipe internal yang menggabungkan teknologi image generation dari ChatGPT dengan fitur sosial berupa feed, mirip dengan yang ada di X atau Instagram.
“Sam Altman, CEO OpenAI, bahkan dilaporkan sudah meminta pendapat dari sejumlah pihak eksternal terkait rencana ini,” demikian tulis laporan tersebut, dikutip Rabu (16/4/2025).
BACA JUGA: Lindungi Diri saat Bepergian, Gunakan Fitur Berbagi Lokasi Google Maps
Namun, belum ada kejelasan apakah platform tersebut akan dirilis sebagai aplikasi mandiri atau justru bakal diintegrasikan ke dalam aplikasi ChatGPT, yang saat ini sedang populer dan menjadi aplikasi dengan unduhan terbanyak secara global pada Maret 2025 lalu.
Langkah OpenAI yang demikian diyakini akan memperbesar persaingan antara Altman dengan Elon Musk, yang diketahui sebelumnya sempat menawarkan akuisisi OpenAI senilai US$ 97,4 miliar.
Altman pun menolak tawaran tersebut, bahkan membalasnya dengan sindiran bahwa OpenAI bersedia membeli X seharga US$ 9,74 miliar. Pada saat yang sama, Meta juga tengah menyiapkan aplikasi AI terpisah yang akan dilengkapi dengan feed sosial.
BACA JUGA: Google Uji Coba Fitur AI Mode Langsung dari Search Bar Android
Persaingan ini agaknya makin panas begitu Altman menanggapi kabar pengembangan aplikasi tersebut dengan pernyataan di X yang berbunyi, “Ok, fine. Maybe we’ll do a social app.” Respons ini seolah mengisyaratkan bahwa OpenAI enggan ketinggalan di pasar media sosial berbasis AI.
Jika jadi diluncurkan, media sosial buatan OpenAI ini berpotensi menjadi sumber data real-time yang sangat berguna untuk melatih model AI milik mereka, sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Musk melalui Grok dan oleh Meta dengan Llama.
Penggabungan Grok dan X bahkan disebut-sebut membuat banyak pihak iri, lantaran mampu membuat konten viral dengan memanfaatkan AI untuk menarik perhatian publik. Sayangnya, lagi-lagi, belum diketahui pasti apakah aplikasi ini akan benar-benar diluncurkan ke publik.
Editor: Ranto Rajagukguk