Siapkan Capex Rp 300 Miliar, ACES Genjot Ekspansi AZKO dan ESG

marketeers article
AZKO. (Sumber: ACES).

Memasuki kuartal pertama tahun 2025, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) mencatat kinerja yang tetap solid di tengah dinamika industri ritel. Laporan Keuangan Kuartal I 2025 menunjukkan pertumbuhan penjualan sebesar 7,2% secara tahunan menjadi Rp 2,14 triliun, dengan kontribusi pertumbuhan Same Store Sales Growth (SSSG) sebesar 2,2%.

Kinerja ini didorong oleh momentum belanja masyarakat selama Ramadan dan Lebaran, serta peluncuran merek baru AZKO yang mendapat sambutan positif dari konsumen.

Meski pendapatan meningkat, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat turun menjadi Rp 141,60 miliar dari Rp 204,82 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pergeseran pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) ke kuartal pertama serta peningkatan biaya promosi terkait rebranding AZKO.

BACA JUGA: Bukukan Kinerja Positif, Laba Perusahaan Induk AZKO Tembus Rp 892 Miliar

Meski demikian, manajemen tetap optimistis terhadap arah pertumbuhan bisnis yang sedang ditempuh. Gregory S Widjaja, Direktur PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk mengungkapkan ACES melihat respons positif terhadap peluncuran merek AZKO, yang menjadi tonggak penting setelah 30 tahun perusahaan melayani masyarakat Indonesia.

“Dengan strategi yang mengedepankan relevansi terhadap kebutuhan pelanggan, perluasan jangkauan, serta penguatan pengalaman belanja yang seamless dan terintegrasi, kami yakin berada di jalur yang tepat untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Berbagai inisiatif telah ACES siapkan untuk memperkuat kapabilitas operasional sekaligus memperluas dampak positif, baik dari sisi bisnis maupun sosial,” ujar Gregory dalam siaran pers kepada Marketeers, Jumat (2/5/2025).

Dari perspektif operasional, ACES masih membukukan pertumbuhan laba operasi sekitar 4% jika tidak memperhitungkan beban musiman seperti THR. Hal ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam menjaga kinerja dasar tetap stabil, meski menghadapi fluktuasi biaya jangka pendek.

Untuk mendukung rencana pertumbuhan jangka menengah, ACES mengalokasikan belanja modal (CapEx) sebesar Rp 250–300 miliar pada tahun 2025. Hingga akhir Maret, realisasi capex telah mencapai Rp 43,55 miliar.

BACA JUGA: Lisensi ACE Hardware Berakhir, ACES Luncurkan Merek Baru Awal 2025

Dana ini difokuskan pada pembukaan 25 hingga 30 toko baru di berbagai wilayah Indonesia serta pengembangan konsep toko yang lebih solutif, inspiratif, dan berorientasi pada pelanggan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi ACES untuk memperkuat kehadiran fisik sekaligus meningkatkan daya saing di pasar ritel nasional.

Selama kuartal pertama, empat toko baru AZKO telah dibuka, termasuk di Abepura (Papua) dan Indramayu (Jawa Barat). Kehadiran di wilayah timur Indonesia menjadi bagian dari pendekatan ekspansi yang merata dan inklusif.

Upaya keberlanjutan juga ditunjukkan melalui penghitungan serapan karbon lebih dari 4.000 pohon yang telah ditanam, menghasilkan sekitar 1.539 ton CO₂eq. ACES menggunakan metode alometrik dalam pengukuran dampak ini, dan ke depan, area serapan karbon akan terus diperluas sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Selain aspek ekspansi dan lingkungan, penguatan portofolio produk menjadi salah satu fokus utama. ACES terus mengembangkan lebih dari 50 home brands seperti KRISBOW, KRIS, KLAZ, STORA, dan SOLEIL.

Optimalisasi strategi omnichannel melalui aplikasi ruparupa juga menjadi bagian dari transformasi digital, mencerminkan arah baru industri ritel menuju the future of retail yang lebih personal, terintegrasi, dan berbasis solusi. Menutup laporan kuartal ini, Gregory menyampaikan komitmen ACES untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan, serta mendorong terciptanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan pendekatan yang adaptif dan terukur,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS