Gen Z semakin menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap literasi keuangan. Bukan hanya sekadar mengikuti tren, generasi ini kini aktif mempelajari dan mengimplementasikan pengelolaan finansial dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka mulai menyadari pentingnya perencanaan keuangan, mulai dari investasi hingga menyiapkan dana darurat. Menanggapi semangat ini, Marketeers menyelenggarakan Campus Marketeers Club (CMC) Festival di Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti, Jakarta pada Rabu (23/4/2025).
Dengan tema “Gen Z Melek Literasi Keuangan,” acara ini menjadi ruang edukasi dan diskusi yang bertujuan membantu mahasiswa dan generasi muda untuk memahami berbagai aspek penting dalam pengelolaan keuangan pribadi.
Dulu, literasi keuangan sering diidentikkan dengan kegiatan sederhana seperti menabung di celengan atau menyisihkan uang jajan. Kini, Gen Z sudah melangkah lebih jauh.
Mereka mulai memahami konsep investasi, manajemen risiko, dan pentingnya proteksi diri. Semua ini bukan hanya karena ingin cepat kaya, tetapi karena mereka menyadari bahwa masa depan perlu dipersiapkan sejak dini.
BACA JUGA: MNC Kapital dan Modena Kolaborasi Wujudkan Layanan Keuangan Digital
Salah satu instrumen keuangan yang kini sedang populer di kalangan Gen Z adalah investasi emas digital. Berbeda dengan emas fisik yang harus disimpan di lemari besi atau diwariskan turun-temurun, investasi emas kini bisa dilakukan langsung melalui smartphone.
Konsep bullion banking memungkinkan masyarakat untuk memiliki emas dalam bentuk digital, bahkan dengan opsi cicilan.
Riko Wardhana, SVP Bullion Business PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yang hadir sebagai pembicara dalam acara ini, menjelaskan bahwa emas kini bukan hanya soal perhiasan, tetapi juga sebagai alat simpanan nilai yang sangat strategis.
“Sekarang kita tidak hanya bisa punya rekening dalam bentuk rupiah atau dolar, tapi juga rekening emas. Menariknya, emas digital ini tidak hanya diam, tetapi bisa berfungsi sebagai agunan pembiayaan, memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas,” ujar Riko.
Karenanya, investasi emas menjadi pilihan cerdas, apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi. Harga emas yang terus meningkat dalam setahun terakhir, membuktikan bahwa emas tetap menjadi primadona untuk menjaga nilai aset.
Dengan kemudahan teknologi, Gen Z tidak perlu repot-repot pergi ke toko emas atau khawatir kehilangan investasi karena disimpan secara fisik. Semua bisa dikelola lewat aplikasi di genggaman tangan.
BACA JUGA: Tren Micro Shift Jadi Solusi Kerja Fleksibel untuk Gen Z
Namun, literasi keuangan tidak hanya tentang menumbuhkan kekayaan. Gen Z juga mulai menyadari pentingnya self-love dalam bentuk proteksi diri, seperti asuransi.
Di tengah semangat mengatur keuangan dan meraih impian, ada satu risiko yang tidak dapat diprediksi, yakni sakit atau musibah tak terduga. Di sinilah pentingnya perlindungan finansial yang sering terlupakan.
Suhartini, Product Marketing Allianz Life Indonesia, yang juga menjadi narasumber dalam acara ini, mengungkapkan bahwa banyak anak muda masih menganggap asuransi sebagai prioritas kesekian. Padahal, penyakit bisa datang kapan saja, tanpa memandang usia.
“Ada pelajar yang sudah cuci darah rutin karena mengidap kanker. Ini bukan cerita menakutkan, tapi kenyataan yang bisa terjadi kapan saja. Dengan adanya asuransi, kalian memiliki jaring pengaman ketika rencana keuangan terganggu akibat masalah kesehatan,” jelas Suhartini.
Kabar baiknya, asuransi kini lebih mudah diakses dan lebih terjangkau. Ada banyak pilihan produk digital dengan premi yang ramah di kantong, bahkan mulai dari seratus ribuan. Semakin muda, semakin murah premi yang ditawarkan.
Suhartini juga membagikan prinsip segitiga proteksi untuk memilih asuransi yang tepat: mulai dari asuransi kesehatan sebagai dasar, diikuti asuransi penyakit kritis untuk melindungi penghasilan, dan asuransi jiwa bagi mereka yang menanggung keluarga.
“Semua kembali pada kebutuhan masing-masing. Misalnya, pekerja kantoran yang sudah memiliki BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, bisa menambahkan asuransi penyakit kritis. Sedangkan para freelancer yang sering bepergian bisa memilih proteksi kecelakaan dan perjalanan,” tutur Suhartini.
Dengan semakin banyaknya informasi dan akses yang mudah, tak ada alasan lagi bagi Gen Z untuk tidak melek keuangan. Mulai dari berinvestasi emas digital hingga menyadari pentingnya proteksi diri, ini adalah bentuk perawatan diri yang sesungguhnya—peduli pada masa depan, bukan hanya hidup untuk hari ini.
Editor: Eric Iskandarsjah Z