Sinergi Kemenparekraf dan Grab Dukung Kampanye #ItstimeforBali

marketeers article
Pura Ulun Danu temple on a lake Beratan. Bali

Baru-baru ini, Pemerintah Indonesia membuka akses penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Itu berarti, Bali sudah dibuka untuk wisatawan mancanegara. Kesempatan ini ditangkap oleh Grab Indonesia yang kembali menjadi mitra strategis dari Kemenparekraf RI.

Dalam rangka mendukung kampanye #ItstimeforBali untuk pembukaan akses Bali sebagai destinasi wisata secara luas, Grab menyediakan beragam promosi layanan, yakni layanan transportasi, pesan antar makanan, hingga paket liburan. Tak hanya itu, Grab juga menyediakan layanan ­e-health dengan protokol kesehatan ketat dari GrabProtect serta mitra pengemudi yang telah di vaksinasi.

“Keamanan dan kesehatan konsumen merupakan prioritas kami dan kami berupaya mewujudkan itu melalui protokol kesehatan GrabProtect dan percepatan vaksinasi mitra pengemudi. Kami harap kontribusi dari Grab dapat memberikan dampak positif untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata di Bali,” kata Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia.

Selain itu, Grab bersama dengan Kemenparekraf turut menyediakan program GrabAcademy. Program tersebut menghadirkan pelatihan bagi para mitra pengemudi agar mereka dapat memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan. Melalui pelatihan ini, mitra pengemudi diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan di Bali.

Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI mengatakan bahwa kolaborasi antara Grab dengan Kemenparekraf ini ada demi memperkuat pondasi industri pariwisata Pulau Dewata yang akhirnya kembali dibuka untuk wisatawan asing. Adanya sinergi tersebut juga ditujukan untuk menggenjot pertumbuhan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) industri pariwisata dan kreatif yang terdampak pandemi.

“Sinergi dan inisiatif antara Grab dan Kemenprekraf mencakup berbagai aspek layanan pariwisata. Kami berharap sinergi ini dapat menggenjot pertumbuhan bisnis UMKM industri pariwisata dan kreatif Bali. Semoga, dengan adanya kolaborasi ini, dapat mendorong percepatan pemulihan dan pengembangan destinasi pariwisata yang sustainable,” tutup Nia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related