Singapura Targetkan Pelajar dan Ilmuwan Indonesia dengan Wildlife Tourism

marketeers article
Singapore Cityscape, Merlion

Singapura bukan lagi tempat yang asing jika disebut sebagai pusat wisata kuliner dan belanja. Namun, negara kota yang juga menjadi pusat bisnis di Asia, Singapura  ternyata memiliki daya tarik lain seperti pariwisata alam liar (wildlife tourism). Dengan tipe alam yang tidak jauh berbeda dengan negara-negara tetangganya di ASEAN, Singapura ingin mengajak masyarakat pecinta flora dan fauna untuk menghadirkan kehidupan satwa dan ekosistemnya.

Tatiana Gromenko, pendiri SGB (Singapore Guidebook), mengungkapkan bahwa sudah sejak lama pemerintah Singapura membangun pusat-pusat wisata alam liar di berbagai titik. Namun, hal tersebut masih kurang dikenal jika dibandingkan dengan pusat belanja dan kuliner.

“Singapura banyak sekali tempat wisata untuk fauna. Contohnya seperti taman burung, taman safari, kebun binatang, dan sebagainya. Setiap hari, tempat-tempat itu dipadati oleh turis, baik keluarga, pelajar atau perusahaan. Saya pikir ini sangat positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan flora dan fauna itu sendiri,” ujar Tatiana, di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Ia menambahkan margasatwa di Singapura bisa dijadikan semacam laboratorium etologi bagi pelajar maupun ilmuwan yang ingin mempelajari lebih dalam lagi tentang perilaku hewan. Dengan biodome seluas 20 ribu meter persegi, mirip dengan habitat hutan hujan tropis, para peneliti atau pelajar tidak saja bisa mempelajari perilakunya, tapi juga biogeografi atau persebaran faunanya.

Indonesia sendiri merupakan negara yang juga sangat kaya dengan flora dan faunanya. Dengan jarak yang cukup dekat, Singapura dianggap bisa dijadikan one stop research bagi yang ingin mempelajari aneka ragam hayati dalam satu tempat.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related