Waktu Maghrib 2 siap mengudara di bioskop mulai 28 Mei 2025. Ini merupakan kelanjutan dari Waktu Maghrib (2023) yang sempat mencetak lebih dari 2,4 juta penonton, dengan menjanjikan pengalaman horor lebih brutal dan mencekam dibanding film pertamanya.
Karakter utama dari film sebelumnya, Adi, juga dipastikan kembali dalam Waktu Maghrib 2. Ia kini sudah beranjak dewasa, dengan Omar Daniel sebagai pemerannya. Sang aktor sendiri akan beradu akting dengan Anantya Kirana, Sulthan Hamonangan, dan bintang berbakat lainnya.
Masih digarap oleh Sidharta Tata, Waktu Maghrib 2 pun tetap setia pada nuansa budaya lokal, termasuk penggunaan bahasa Jawa yang menjadi ciri khas karya sang sutradara. Sementara, naskah filmnya ditulis bersama Khalid Khasogi, Bayu Kurnia Prasetya, dan Tata sendiri.
BACA JUGA: Rekap Adegan Penting sebelum Mission: Impossible – The Final Reckoning
Penasaran dengan kisah yang bakal disajikan dalam film berdurasi 107 menit tersebut? Berikut sinopsisnya:
Sinopsis Waktu Maghrib 2
Waktu Maghrib 2 mengambil latar waktu 20 tahun setelah insiden mengerikan di Desa Jatijajar, yang menjadi pusat cerita dalam film pertama. Kali ini, desa yang menjadi target kengerian adalah Giritirto, sebuah tempat baru yang tak luput dari teror makhluk gaib.
Di desa tersebut, Yogo, Dewo, Wulan, dan lima teman lainnya terjebak dalam konflik kecil yang berujung pada bencana besar. Setelah pertandingan sepak bola antara tim inti dan cadangan memicu perkelahian, kelompok Yogo yang kalah pulang dengan hati panas.
Waktu sudah menunjukkan maghrib, dan mereka pun bergegas melintasi jalanan desa menuju rumah masing-masing. Namun, di tengah perjalanan, rasa kesal mendorong lidah-lidah kecil itu melontarkan sumpah serapah pada lawan mereka.
BACA JUGA: Sinopsis Film Eddington, Karya Terbaru Ari Aster yang Tayang Perdana di Cannes 2025
Dengan polos tapi penuh amarah, mereka mengutuk agar tim inti tertimpa musibah. Ucapan yang mungkin terdengar sepele itu ternyata membuka kembali pintu kegelapan yang telah lama tersegel: membangkitkan teror Ummu Sibyan yang sudah dua puluh tahun tertidur.
Tanpa mereka sadari, kekuatan gaib itu kini merasuki salah satu dari mereka. Rasa bersalah, ketakutan, dan penyesalan menyelimuti mereka saat satu per satu teman mereka mengalami kejadian ganjil, mulai dari kesurupan hingga menghilang.
Dalam kekacauan tersebut, Adi pun kembali. Berbekal pengalaman masa lalu dan tekad untuk menghentikan siklus kutukan Ummu Sibyan, ia harus menghadapi kembali ketakutannya demi menyelamatkan generasi baru dari nasib serupa.
Namun, bisakah trauma masa lalunya menjadi senjata melawan kekuatan gelap? Ataukah Giritirto akan menjadi kisah kelam berikutnya dalam legenda berdarah Ummu Sibyan? Temukan jawabannya dalam Waktu Maghrib 2 di bioskop mulai 28 Mei!
Editor: Bernadinus Adi Pramudita