Sistem Manajemen Transportasi McEasy Bantu Pelaku Logistik

marketeers article

Volume pengiriman barang, termasuk pengiriman komoditas pangan dan makanan kerap mengalami peningkatan selama Ramadan dan mencapai puncak pada masa Hari Raya Idul Fitri. Dalam mengantisipasi lonjakan tersebut, McEasy yang merupakan startup manajemen dan pelacakan logistik yang menyediakan solusi berbasis software as a service (SaaS) mengembangkan sebuah Transportation Management System (TMS). Sistem ini dirancang untuk membantu para pelaku logistik untuk meningkat produktivitas armada menjelang momen puncak.

Hasanuddin Yasni, Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia menyampaikan bahwa pada tahun 2021 pengiriman makanan yang membutuhkan kontrol temperatur yang seperti frozen food cenderung berkisar 40 ribu order per hari untuk area JABODETABEK dan 100 ribu order perhari untuk wilayah Indonesia. “Ketika mendekati momen tertentu, termasuk Lebaran, pengiriman makanan naik hingga 1,5 kali lipat untuk area Jabodetabek. Pelaku industri harus strategis dalam melakukan perencanaan logistik untuk mengantisipasi lonjakan pada momen ini,” ujar Hasanuddin.

Transportation Management System (TMS) yang dikembangkan McEasy merupakan smart software yang terintegrasi untuk menganalisis proses pengiriman barang yang efisien dan terpadu. Pada praktiknya, software ini berguna bagi penyedia jasa logistik, termasuk bus penumpang, jasa pengiriman barang hingga refrigerated vehicles untuk pengiriman komoditi dengan temperatur tertentu seperti farmasi, daging, makanan laut, produk susu dan frozen food.

Raymond Sutjiono selaku Co-Founder McEasy menjelaskan bahwa salah satu manfaat dari TMS yang bisa dirasakan oleh mitranya adalah melimpahnya data yang dapat diolah lagi dan membantu perencanaan logistik. Ia menambahkan, TMS dapat menghasilkan analisis apakah formasi dan skala armada sudah optimal atau perlu dilakukan penyesuaian kembali guna mengantisipasi lonjakan di bulan Ramadan. “Perencanaan yang matang dapat meningkatkan efektiviras pengiriman dan menghemat biaya operasional hingga 30%,” tegasnya.

Selama setahun terakhir, performa McEasy telah meningkat tajam. Jumlah kendaraan atau fleet yang telah terintegrasi terhadap sistem McEasy bertambah hingga 30 kali lipat dan jumlah mitra pun ikut tumbuh hingga 10 kali lipat sejak kuartal tiga tahun 2020.

“Bergabungnya McEasy menjadi keluarga besar Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia adalah wujud komitmen kami untuk turut mendigitalisasi logistik dan industri rantai pendingin Indonesia. Ke depannya, kami berharap dapat menghasilkan inovasi teknologi untuk membantu digitalisasi jaringan logistik rantai pendingin dari hulu ke hilir,” tutup Raymond.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related