Siswi Magang yang Dimarahi Seleb TikTok Probolinggo Alami Gangguan Kecemasan, Apa Itu?
Baru-baru ini, kelakuan seleb TikTok Probolinggo bernama Luluk Sofiatul Jannah membuat warganet geram. Bagaimana tidak, anggota bhayangkari itu memaki seorang siswi magang lantas mengunggahnya sendiri ke media sosial.
Dalihnya, Luluk merasa kecewa dengan layanan yang diberikan pegawai magang tersebut. Bahkan, dalam video lainnya, istri dari polisi yang bertugas di Polres Probolinggo itu menyebut si siswi dengan kata babu.
“Aku loh ini pesan (sambil menunjukkan barang belanjaannya), tidak mungkin saya batalin, kamu pikir saya tidak bisa membayar belanjaan segini. Puluhan juta akan saya bayar, apalagi hanya segini,” ujarnya dalam video di akun TikTok @luluk.nuril, dikutip Rabu (6/9/2023).
Akibat kejadian itu, si pegawai magang dikabarkan mengalami gangguan kecemasan dan sering menyalahkan diri sendiri. Hal tersebut sebagaimana disampaikan pihak tempatnya bersekolah, Humas SMKN 1 Kota Probolinggo, Yuni Hidayati.
“Kecemasan pasti terjadi, ia tetap merasa bersalah walaupun posisinya benar. Akhirnya kita putuskan untuk melaporkan ke lembaga PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) dan sekarang sudah ditangani oleh pihak yang benar,” kata Yuni.
Gangguan kecemasan sendiri memang bisa terjadi saat seseorang mengalami kejadian traumatis, seperti kekerasan dalam rumah tangga atau perundungan. Dalam kasus ini, makian Luluklah yang memantik kecemasan tersebut.
Lantas, apa yang dialami seseorang dengan gangguan kecemasan? Bisakah gangguan itu diobati? Berikut ulasan selengkapnya:
Gejala Gangguan Kecemasan
Melansir Halodoc, pengidap gangguan kecemasan biasanya selalu cemas di berbagai situasi dan kondisi. Mereka bisa mengalami cemas hampir setiap hari, bahkan kerap kesulitan untuk mengingat kapan terakhir kali merasa rileks.
Selain itu, pengidap gangguan kecemasan cenderung mudah merasa khawatir dan resah, susah tidur atau berkonsentrasi, mudah marah, merasa pusing, lelah, dan gemetar. Pada beberapa kasus, pengidapnya juga kerap merasakan jantung berdebar-debar (palpitasi), nyeri otot, nyeri perut, dan nyeri kepala, berkeringat berlebihan, merasa sesak napas, hingga merasa sakit.
Bila tidak segera ditangani, gangguan kecemasan juga bisa memperburuk kondisi kesehatan fisik. Di antaranya, menyebabkan masalah pencernaan atau usus, sakit kepala dan migrain, penyakit kronis, masalah tidur dan insomnia, hingga gangguan kesehatan jantung.
Adapun untuk mendapat penanganan yang tepat, tentu Anda harus memeriksakan diri ke ahli. Jangan sampai, Anda mendiagnosis diri sendiri dengan gangguan tersebut.
Sebab pada dasarnya, tidak mudah untuk mendiagnosis gangguan kecemasan umum, mengingat gejalanya mirip dengan gangguan kejiwaan lain. Jika hasilnya menunjukkan positif gangguan kecemasan, dokter akan menanganinya dengan memberikan obat atau melakukan terapi perilaku kognitif. Di samping itu, Anda pun harus mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Editor: Ranto Rajagukguk