Situasi Bisnis Sulit, QATAR Aiways Justru Tambah Jumlah Kursi dan Penerbangan

marketeers article
DOHA, QATAR CIRCA JUNE, 2017: Qatar Airways crew members on board of Boeing 777. Qatar Airways is the state-owned flag carrier of Qatar.

Pandemi COVID-19 tak dipungkiri turut mengguncang sektor penerbangan. Situasi sejumlah wilayah yang lockdown dan tindakan social distancing membuat bisnis maskapai penerbangan turut terkena imbas. Di tengah situasi bisnis yang cukup sulit ini, Qatar Airways justru menambah jumlah kursi dan penerbangan.

Qatar Airways terus beroperasi dan memulangkan para penumpang sebisa mungkin dalam situasi sulit ini. Pesawat tersebut dilengkapi dengan dengan sistem filter udara yang dikombinasikan dengan penyaringan bio-keamanan (bio- security screening).

Hal ini dilakukan Qatar Airways guna mengambil peluang bisnis dari para penumpang yang terhambat perjalanannya.

“Komitmen kami untuk memulangkan penumpang meningkat pada 24 Maret dengan menambahkan 10 ribu ekstra kursi dalam jaringan kami, menyediakan layanan carter ke Eropa dan Amerika dari Asia, penambahan penerbangan ke Paris, Perth, dan Dublin dari Doha, serta peningkatan pelayanan dari Franfurt, London Heathrow dan Perth dengan menambahkan Airbus A380 pada rute-rute tersebut,” tulis Qatar Airways dalam keterangan resmi kepada Marketeers.

Dalam tujuh hari, lebih dari 80% load factor adalah penerbangan ke UK, Perancis, dan Jerman dengan 36% untuk pelayanan keluar dari negara-negara tersebut. Hal ini mengilustrasikan tingginya permintaan untuk perjalanan kembali ke negara-negara tersebut.

Qatar Airways telah menerbangkan lebih dari 100 ribu penumpang pulang dalam tujuh hari. 72% penumpang tersebut merupakan warga negara dari negara yang mereka tuju.

Bekerja sama dengan kedutaan besar seluruh dunia, maskapai telah mengoperasikan pelayanan tambahan sekali jalan dari destinasi-destinasi seperti Phnom Penh, Denpasar, Manila dan Kuala Lumpur ke Eropa.

Saat ini, Qatar Airways beroperasi ke 75 destinasi. Namun, angka ini dapat berkurang karena berbagai negara mulai memberlakukan pembatasan. Hingga 25 Maret, Qatar Airways masih terus terbang dari Jakarta dan Denpasar untuk melayani para penumpang yang ingin kembali pulang ke negara asal mereka.  

Related