Snapcart Ungkap Perilaku Belanja Online Jelang Ramadan 2023

marketeers article
Ilustrasi belanja online (Sumber: 123RF)

Menjelang Ramadan tahun ini, para pemain e-commerce semakin gencar berbenah untuk mempersiapkan program yang matang dengan keunggulan yang ditawarkan. Riset Snapcart menemukan bahwa rata-rata konsumen memilih platform e-commerce belanja selama bulan Ramadan untuk mencari fitur gratis ongkir dan program menarik.

Pada survei yang dilakukan pada tiga bulan terakhir ini, empat faktor pertimbangan responden untuk memilih platform e-commerce dalam berbelanja online selama Ramadan, ialah Gratis Ongkir (71%), Menyediakan Metode Pembayaran COD (37%), Program Ramadan yang Menarik (36%) dan Keseruan Livestream dengan Penjual (16%).

Mengacu pada hasil riset ini, 98% responden tertarik untuk berbelanja online guna memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan. Momentum yang berlangsung kurang lebih satu bulan ini menjadi ruang e-commerce untuk berlomba, ditambah dengan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi dengan situasi Lebaran pascapandemi.

Peta Persaingan e-commerce jelang Ramadan 2023

Selain itu, survei bertajuk “Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadhan 2023” ini juga mengungkapkan peta persaingan e-commerce menjelang Ramadan 2023. Riset ini dilakukan dengan metode online yang diikuti oleh 1000 responden dari usia 20 – 35 tahun dan tersebar di berbagai area di Indonesia.

“Melalui survei ini, kami ingin melihat perkembangan peta persaingan e-commerce yang semakin menarik menjelang bulan Ramadan 2023, periode ketika aktivitas belanja online cenderung sangat tinggi,” papar Astrid Wiliandry, Director Snapcart Indonesia dalam laporannya.

BACA JUGA: Inovasi Pemain E-commerce Dorong Tren Baru Belanja Online

Astrid melihat, dalam dua tahun terakhir, tren belanja online juga terus berkembang, mulai dari faktor yang dicari saat berbelanja online, pilihan promo yang dimanfaatkan, hingga berbagai cara baru atau fitur yang muncul untuk melengkapi pengalaman berbelanja.

Sumber: Snapcart Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadhan 2023

Melihat hal tersebut, terutama dengan kondisi yang berbeda, tentunya terdapat pengaruh terhadap perilaku belanja masyarakat dalam memenuhi kebutuhan Ramadan hingga persiapan lebaran nanti. Pada survei ini, terdapat empat indikator utama yang dapat menggambarkan persebaran preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online pada tiga bulan terakhir.

Di antara pemain e-commerce di Indonesia, Shopee, Tokopedia, Lazada dan TikTok Shop, berdasarkan hasil survei, Shopee menduduki peringkat pertama pada empat indikator utama.

BACA JUGA: Festival Harbolnas Akhir Tahun Dongkrak Performa E-commerce

Pertama, survei menemukan, berdasarkan indikator Brand Use Most Often (BUMO) atau merek yang paling sering digunakan, (61%) responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (22%), TikTok Shop (9%) dan Lazada (7%).

Kedua, untuk indikator merek yang paling pertama diingat atau Top Of Mind, Shopee unggul di peringkat pertama dengan angka 70%, diikuti oleh Tokopedia (22%), Lazada (5%) dan TikTok Shop (2%).

Ketiga, untuk indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), Shopee berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 51%, diikuti dengan Tokopedia (22%), TikTok Shop (11%) dan Lazada (8%).

Keempat, pada indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 46%. Peringkat kedua disusul oleh Tokopedia (26%), TikTok Shop (10%) dan Lazada (7%).

Hal di atas sejalan dengan data data.ai sepanjang tahun 2022 yang mencatatkan Shopee sebagai platform belanja online nomor 1 di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak, baik di Google Play atau Apple Store. Platform juga tercatat menjadi platform belanja online nomor 1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak.

Hasil ini diperkuat pula dengan data dari SimilarWeb, Shopee adalah marketplace dengan pengunjung website tertinggi pada Februari 2023 dengan 143 juta pengunjung, memimpin jauh dari Tokopedia (108 juta pengunjung) serta Lazada (74 juta pengunjung) pada periode yang sama.

Related