Soal Keberagaman, Google Masih Didominasi Kulit Putih dan Laki-Laki

marketeers article

Keberagaman atau diversity saat ini menjadi wacana global yang menjadi perhatian banyak pihak, baik negara, komunitas, maupun perusahaan. Google menjadi perusahaan teknologi yang terbilang unik dalam hal ini. Pasalnya, saban tahun sejak tahun 2014, Google mengevaluasi diri dalam laporan tahunan bertema keberagaman.

Pada Jumat (15/6/2018), seperti dilansir oleh Engadget, Google merilis Annual Diversity Report yang menyatakan pada dasarnya keberagaman di dalam Google sebagai perusahaan masih tampak timpang.  Secara umum, Google masih didominasi oleh pegawai kulit putih dan laki-laki. Meski demikian, di beberapa area, kantor Google menunjukkan perkembangan terkait keberagaman ini.

Secara global,  69,1 persen pegawai Google adalah laki-laki. Di Amerika Serikat, 53,1 persen pekerjanya adalah kulit putih, 36,3 persen orang Asia, 3,6 persen Latin, 2,5 persen kulit hitam, dan 0,3 persen orang Amerika asli. Bila dibandingkan pada tahun lalu, perkembangan tampak pada jumlah orang Asia yang bekerja di sana, yakni naik 34,7 persen. Namun, soal gender, perkembangan jumlah pegawai perempuan tak begitu tampak.

Kepada Wired, Google mengatakan laporan tersebut menunjukkan bahwa di setiap suku atau ras, perempuan selalu lebih sedikit. Ketika tiga persen di tempat kerja tersebut adalah orang kulit hitam atau ras lain, hanya 1,2 persennya adalah perempuan. Dari 5,3 persen orang Latin, hanya 1,7 persennya adalah perempuan.

Namun, Google mengklaim sudah berupaya memenuhi kriteria keberagaman tadi. Laporan Google ini juga belum memasukkan mereka yang masuk dalam kategori transgender yang masuk dalam survei.

Meski demikian, apa yang dilakukan Google saban tahun ini patut ditiru oleh banyak perusahaan, organisasi, dan bahkan negara. Dengan laporan ini, kita bisa tahu apakah keberagaman itu sekadar wacana atau sudah dalam tindakan nyata.

 

Related