Social Bella Ingin Integrasikan Industri Kecantikan di Indonesia

marketeers article

Sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia untuk industri kecantikan dan perawatan diri, kawasan Asia Pasifik akan menjadi kekuatan pendorong dalam menciptakan tren kecantikan. Region ini sekarang menguasai 32% dari pasar produk kecantikan dan perawatan diri secara global dan diprediksi memiliki pertumbuhan sebesar 6,7% selama lima tahun ke depan.

Kementerian Perindustrian yakin industri kosmetik akan tumbuh sekitar 9% tahun ini karena permintaan akan produk buatan dalam negeri terus meningkat di pasar domestik dan luar negeri. Menurut Euromonitor, pasar kecantikan dan perawatan diri di Indonesia diperkirakan bernilai US$ 6,03 miliar pada tahun 2019 dan tumbuh menjadi US$ 8,46 miliar pada tahun 2022.

Dengan tingginya permintaan untuk merek kecantikan dan ketertarikan yang besar akan industri kecantikan dan perawatan diri di Indonesia, Social Bella optimistis dengan posisinya di industri kecantikan Indonesia. Khususnya menggabungkan teknologi dan industri kecantikan.

Didirikan pada tahun 2015, Social Bella menunjukkan pertumbuhan lewat beragam lini bisnis, e-commerce kecantikannya, Sociolla.com, Media (SO.CO dan Beauty Journal) serta Brand Development.  Social Bella telah berevolusi dari e-commerce dengan pertumbuhan tercepat menjadi ekosistem terlengkap yang akan mentransformasi lanskap industri kecantikan di Indonesia.

“Bisnis kami telah berkembang melampaui bisnis e-commerce yang selama ini dikenal yaitu Sociolla. Skala bisnis dan kemampuan yang didukung penuh oleh teknologi memungkinkan kami untuk menyediakan pengalaman di bidang kecantikan yang paling holistik kepada konsumen sekaligus menjadi inkubator untuk industri kecantikan dan perawatan diri, dengan memanfaatkan tiga lini bisnis utama kami,” terang Co-Founder and The President of Social Bella Christopher Madiam.

Salah satu motor bisnis Social Bella adalah platform komunitas, SOCO. SOCO merupakan platform ulasan konsumen online untuk produk kecantikan dan perawatan diri di Indonesia dengan lebih dari 1,2 juta ulasan produk. Platform ini memungkinkan pengguna berinteraksi satu sama lain dan merekomendasikan konten serta produk yang relevan kepada pengguna lain, memanfaatkan profil kecantikan yang dipersonalisasi.

Selain itu, lini bisnis media Social Bella, Beauty Journal berawal dari sebuah media online kecantikan dan gaya hidup yang sekarang menjadi agen pemasaran O2O dari hulu ke hilir yang telah berpartner dengan perusahaan kecantikan terkemuka di Indonesia. Terakhir, Brand Development merupakan unit bisnis perusahaan yang menawarkan layanan distribusi end-to-end untuk merek kecantikan dan perawatan diri yang dipercaya oleh berbagai manufaktur internasional terkemuka.

Co-Founder dan CEO Social Bella, John Rasjid, mengatakan bahwa Sociall Bella berusaha meluncurkan inovasi yang berkelanjutan didukung oleh sumber daya manusia yang kreatif, terampil serta berpengalaman untuk mengembangkan bisnis dan menangkap potensi pasar.

“Sejak Social Bella pertama kali diluncurkan pada 2015, kami berhasil mengidentifikasi dan menjawab tantangan utama di pasar dengan mengintegrasikan teknologi canggih yang didukung oleh pemahaman tentang pasar dan konsumen. Hal tersebut juga merupakan alasan utama kami bisa mendapat kepercayaan dari para stakeholder, membuat kami menjadi satu-satunya perusahaan teknologi kecantikan terintegrasi dan distributor merek dari hulu ke hilir di Indonesia,” tutup John.

Editor: Sigit Kurniawan

Related